MOECHARAM
(2006)
Hubungan Antara Faktor Pemberian Diet TKTP Dengan Keterlambatan Penyembuhan Luka Pada Open Fraktur Grade II Di Ruang Bedah B Rsu Dr. Soetomo Surabaya.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Luka terbuka pada open fraktur menimbulkan kerusakan jaringan akibat tertembus fragmen tulang yang patah. Proses penyembuhan luka terbuka yang dimulai dari timbulnya jaringan granulasi dari dasar luka. Proses penyembuhan luka terbagi menjadi beberapa fase yaitu: fase inflamasi, fase distruksi, fase proliferasi, dan fase maturasi. Selama proses perawatan, pasien mendapatkan nutrisi diet TKTP, dan ditemukan kasus pasien yang mengalami keterlambatan penyembuhan luka Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor yang berhubungan dengan keterlambatan penyembuhan luka di Ruang Bedah Bugenvil Rumah Sakit Umum dr, Soetomo Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi adalah pasien open fraktur grade II. Jumlah sampel 18 orang yang diambil secara purposive sampling. Variabel independen adalah faktor pemberian diet TKTP dan variable dependen adalah keterlambatan penyembuhan luka. Data ini dikumpulkan menggunakan lembar wawancara terstruktur dan lembar observasi luka hari ke enam, kemudian data diolah dengan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan p < 0.05. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor pemberian diet TKTP ada hubungan dengan keterlambatan penyembuhan luka dengan tingkat kemaknaan dari hasil uji statistik Chi-Squaqre p = 0.000. Pengawasan dan dorongan dari petugas kesehatan diperlukan dalam pemberian diet TKTP agar asupan pada pasien terpenuhi. Untuk penyempurnaan penelitian ini lebih lanjut diperlukanjumlah responden yang lebih besar.
Actions (login required)
|
View Item |