Upaya Penolakan Dan Pencegahan Penyebaran Brucellosis Pada Sapi Suatu Studi Kasus Di Balai Karantina Kehewanan Wilayah III Surabaya

I Dewa Putu Oka Bandjar, - (1988) Upaya Penolakan Dan Pencegahan Penyebaran Brucellosis Pada Sapi Suatu Studi Kasus Di Balai Karantina Kehewanan Wilayah III Surabaya. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text
I DEWA PUTU OKA BANDJAR UPAYA PENOLAKAN DAN PENCEGAHAN.pdf

Download (20MB)
Official URL: http:/www.lib.unair.ac.id

Abstract

Untuk ~engetahui jumlah kasus bruc ellosis berdasa:J:'kan s creening test ( RET ) dan diagnostic test ( CFT ) , besarnya sensitivitas screening test tersebut terhadap diagnos- . tic test, dan gambaran penyebaran brucellosis dari daerah asal t ernak t elah dilakQ~an suatu survey deskriptif di Bal ai Karantina Kehewanan lVi l ayah III Surabaya . Survey deskriptif terhadap upaya penol akan dan penc egahan penyebaran brucellosis pada ~api yang dilakukan oleh Balai Karantina Kehewanan Wilayah III meliputi tindak I~ara n tina yang dilal.s. sanakan di wilayah kerja Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Survey dilakukan selania 21 hari . dari tanggal 3 Agustus 1986 sampai dengan tanggal 24. Agustus 1986 terhadap 64 periode pengapaIan sapi bibit · :i,mP?r asal Australia dan NeVI Zealand maupun sapi bibit lokal antar pu1au yang berasal dari Nusa Tenggara .T!. mur dan SUlawesi Selatan yang terjadi dalam periode tahun 1980 sampai dengan tahun 1986. Dari 39.377 ekor sapi impor dan 11.242 ekor sapi bibit lokal yang masQ~ ke I'lilayah kerja Balai Karantina Kehe wanan Wilayah III selama periode tersebut telah dilakukan tindak karantina. Dalam upaya penolakan dan pencegahan penyebaran sapi bibit tersebut telah dilakukan pemeriksaan dengan uji serologik dimana ditemukan 475 kasus ( 1,21 % ) yang positif terhadap screening test ( RET ) dan 46 kasus ( 0 ,12 :'.; ) positif t erhadap diagnostic test ( CFT) pada sapi irnpor . Sedangkan perneriksaan terhadap sapi bibit 10- lw l antar pu l au dit"emukan 33 kasus ( 0,29 % ) yang positif P~T dan 12 kasus ( 0 ,11 % ) yang positif Cyr. Dari hasil temuan kasus RBT maupun CFT tersebut dapat dihitung besarnya sensitivitas RBT terhadap CFT pada sapi i~ por sebesar 9 , 68 % dan besarnya sensitivitas RBT: terhadap CFT pada sapi bibit lokal antar pulau 36 ,36 %. Ga~baran terhadap penyebaran brucellosis dari daerah asal t erlihat Nusa Tenggar a Timur sebagai daerah asal menduduki t empat tertinggi dalam kasus kejadian brucellosis ( 0,26 % ) diikuti oleh Australia ( 0,13 % ), New Zealand t 0 ,08 % ) dan Sulaivesi Selatan tidak terjadi kasus ( ° % ). Sedangkan daerah tujuan Kalimantan Tengah menduduki kasus tertinggi kejadian brucellosisnya ( 0,69 % ) dii.~uti . Jawa Timur ( 0 ,10 % ), Kalimantan Selatan ( 0,02 % ) dan pada daerah tujuan Kalimantan Timur tidak terjadi kasus ( ° % ). Kejadian kasus brucellosis tertinggi terjadi pada jenis s~ pi S. O. ( 0 ,16 % ) diikuti oleh jenis sapi F.R. dan Brahnan masing-rnasing 0,12 % dan pada jenis sapi Bali 0,10 % .

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Brucellosis, Sapi, Studi Kasus
Subjects: Q Science
Divisions: 13. Fakultas Keperawatan > S1 Keperawatan
Creators:
CreatorsNIM
I Dewa Putu Oka Bandjar, --
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorDidik Handijatno, -NIDN-
Thesis advisorSamuel Pohan, -NIDN-
Depositing User: indah rachma cahyani
Date Deposited: 12 Apr 2023 01:33
Last Modified: 12 Apr 2023 01:33
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/123036
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item