ASRY DWIPUTRI, 040418933 (2008) ANALISIS SISTEM PERINGATAN DINI (EARLY WARNING SYSTEMS) TERHADAP BANKING CRISIS DI INDONESIA PERIODE 1990.03 -1998.12 (PERIODE KRISIS) DAN 1999.01- 2007.12 (PERIODE PASCA KRISIS). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-dwiputrias-8858-c9408-k.pdf Download (492kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-dwiputrias-8949-c9408.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) | Request a copy |
Abstract
Banking crises (krisis perbankan) merupakan tekanan yang terjadi dalam dunia perbankan yang diakibatkan sistemic banking distress, kegagalan bank yang bersifat sistemik ditandai yang dengan beberapa hal misalnya merger bank yang bersifat rescue program (demi penyelamatan kesehatan bank), penutupan bank-bank bermasalah (likuidasi), bank take over dan bank runs. Penelitian ini diarahkan untuk membangun sebuah sistem deteksi dini (early warning system) terhadap perilaku (trend) beberapa variabel yang mempengaruhi tedadinya banking crises di Indonesia.Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengaruh perubahan variabel-variabel makroekonomi yang digunakan dalam penelitian dilakukan dengan model pendekatan sinyal (signal approach model) yang dikembangkan oleh Kaminsky yang selanjutnya diestimasi menggunakan metode logit. Model pendekatan sinyal berfungsi untuk menangkap perilaku yang tidak biasa dari indikator sebelum terjadinya krisis perbankan. Ketika sebuah variabel melewati pintu signal (threshold) yang akan mengeluarkan sinyal akan terjadinya krisis pada periode tertentu. Dari hasil signal approach model, terdapat lima variabel pada periode krisis (1990.03 – 1998.12) dan enam variabel pada periode pasca krisis (1999.01– 2007.12) yang memberikan sinyal baik akan tedadinya krisis dan dari hasil estimasi model logit menunjukkan bahwa pada periode krisis (tahun 1990.03 -1998.12) variabel real exchange rate, GDP per kapita, public and publicly guaranteed debt terhadap GDP dan government consumption expenditures terhadap GDP berpengaruh signifikan tedadinya krisis perbankan di Indonesia. Sedangkan pada periode pasca krisis (tahun 1999.01 – 2007.12) tidak terdapat variabel yang masing-masing signifikan tedadinya krisis perbankan di Indonesia, yang membuktikan inkonsistensi variabel Serta pada periode krisis tersebut terdapat tiga variabel yaitu real exchange rate, tingkat inflasi dan rasio government consumption expenditures terhadap GDP yang memiliki korelasi positif dengan krisis perbankan di Indonesia. Pada periode pasta krisis, variabel real exchange rate dan rasio M2 terhadap foreign exchange reserves memiliki korelasi positif dengan variabel dependent yaitu banking crises yang terjadi di Indonesia. Sedangkan kebijakan moneter manakala terjadi krisis perbankan oleh Burhanuddin Abdullah lebih lengkap daripada BI dan pemerintah karena dilengkapi pemikiran tentang kondisi makroekonomi, restrukturisasi dunia usaha, memperhatikan kualitas SDM bidang perbankan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 C 94/08 Dwi a | ||||||
Uncontrolled Keywords: | banking crisis, early warning systems, signal approach model, leading indicator | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HG Finance > HG1-9999 Finance > HG1501-3550 Banking K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K3820-3836 Economic constitution, policy, planning, and development |
||||||
Divisions: | 04. Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ekonomi Pembangunan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Anisa Septiyo Ningtias | ||||||
Date Deposited: | 06 Feb 2009 12:00 | ||||||
Last Modified: | 18 Jul 2016 03:35 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/1235 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |