KUALITAS HIDUP PEKERJA SEKSUAL PASCA PENUTUPAN LOKALISASI BALONGCANGKRING KOTA MOJOKERTO : STUDI KUALITATIF

Eko Agus Cahyono, - and Oedojo Soedirham, - and Ira Nurmala, - (2020) KUALITAS HIDUP PEKERJA SEKSUAL PASCA PENUTUPAN LOKALISASI BALONGCANGKRING KOTA MOJOKERTO : STUDI KUALITATIF. Jurnal Keperawatan, 13 (1). ISSN 1979-7796

[img] Text (Full Text)
C38_Full_Text.pdf

Download (879kB)
[img] Text (Turnitin)
C38_Turnitin.pdf

Download (3MB)
[img] Text (Validasi)
C38_Validasi.pdf

Download (677kB)
Official URL: https://e-journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/j...

Abstract

Prostitusi merupakan masalah klasik di berbagai negara termasuk dalam hal ini adalah Indonesia. Berdasarkan kajian ilmiah yang banyak dilakukan oleh peneliti, praktik prostitusi memiliki pengaruh terhadap setiap kehidupan masyarakat dan para pekerja seksual di dalamnya. Untuk mengatasi dampak dari terjadinya prostitusi, Kementerian Sosial Republik Indonesia menargetkan Indonesia bebas prostitusi pada tahun 2019. Praktik prostitusi pada dasarnya terjadi karena rendahnya kualitas hidup yang dimiliki oleh masyarakat. Kualitas hidup itu sendiri memiliki tiga domain utama yang terdiri dari kesejahteraan, kebebasan dan partisipasi sosial. Ketidakmampuan individu untuk memenuhi salah satu komponen akan beresiko memicu munculnya perilaku negatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas hidup yang dimiliki pekerja seksual setelah lokalisasi dilakukan penutupan. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenology. Partisipan penelitian dipilih dari pekerja seksual yang pernah berada di lokalisasi balongcangkring kota Mojokerto yang memenuhi kriteria penelitian. Dari hasil pemilihan partisipan didapatkan 16 partisipan yang bersedia untuk dilakukan interview. Instrumen penelitian disusun peneliti mengacu kepada dimensi kualitas hidup manusia. Hasil analisa data didapatkan tiga dimensi yang berkaitan dengan kualitas hidup manusia yang dianggap bermakna oleh informan dalam penelitian ini yaitu : 1) Kesejahteraan, 2) Kebebasan, dan 3) Partisipasi sosial. Informan dalam penelitian ini cenderung memiliki tingkat kesejahteraan yang negatif namun pada dimensi kesejahteraan fisik, penutupan lokalisasi memunculkan dampak yang positif pada diri informan. Informan mengaku memiliki banyak waktu yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas fisik, dan kegiatan rutin. Hal ini menjadikan kondisi kesehatan informan mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi kesehatan sebelum lokalisasi dilakukan penutupan. Penutupan lokalisasi sama artinya dengan menghilangkan peluang bagi pekerja seksual untuk bisa bekerja dan mampu mendapatkan uang dengan cepat. Hal ini juga berarti menghilangkan sesuatu hal yang menyenangkan bagi beberapa orang terutama pelanggan jasa pekerja seksual. Untuk memastikan penutupan lokalisasi sesuai dengan harapan, maka pemangku kebijakan harus menggantikan hal yang serupa untuk menggantikan praktik prostitusi dimana setiap person yang terlibat didalamnya masih tetap dapat bekerja dan menghasilkan uang

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Kualitas Hidup, Pekerja Seksual, Penutupan Lokalisasi
Subjects: R Medicine
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Biostatistika dan Kependudukan
Creators:
CreatorsNIM
Eko Agus Cahyono, --
Oedojo Soedirham, --
Ira Nurmala, -NIDN0717107704
Depositing User: Tn Chusnul Chuluq
Date Deposited: 16 Apr 2023 08:19
Last Modified: 16 Apr 2023 08:19
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/123762
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item