ATIN NURMAYASANTI, 101611223011 and Trias Mahmudiono, - (2019) Status Sosial Ekonomi dan Keragaman Pangan Pada Balita Stunting dan Non-Stunting Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wilangan Kabupaten Nganjuk. Amerta Nutrition, 3 (2). pp. 114-121. ISSN 2580-9776
Text (Artikel)
C48_Artikel.pdf Download (958kB) |
|
Text (Turnitin)
C48_Turnitin.pdf Download (2MB) |
|
Text (Validasi)
C48_Validasi.pdf Download (478kB) |
Abstract
Latar Belakang: Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dan penyakit infeksi. Penyebab lain adalah kondisi sosial ekonomi dan gizi ibu saat hamil. Kualitas gizi pada makanan dipengaruhi oleh keragaman jenis pangan yang dikonsumsi. Keragaman pangan dapat ditentukan oleh kesejahteraan, usia anak, dan pendidikan ibu. Kondisi ekonomi memiliki risiko terjadinya stunting karena dapat menggambarkan kemampuan keluarga dalam memenuhi asupan makanan yang bergizi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara sosial ekonomi dan keragaman pangan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Metode: Penelitian ini adalah jenis penelitian observasional dengan desain penelitian case control. Populasi pada penelitian ini anak balita usia 24-59 bulan yang terdaftar dalam Posyandu wilayah kerja Puskesmas Wilangan. Besar sampel yang diambil masing-masing 28 balita yang dipilih melalui simple random sampling. Skor keragaman pangan diperoleh dari skor Individual Dietary Diversity Score (IDDS). Analisis data secara deskriptif untuk menggambarkan usia balita, jenis kelamin, pendidikan ibu, dan pekerjaan ibu. Sedangkan analisis inferensial menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan keragaman pangan dan tingkat pendapatan dengan kejadian stunting. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pendapatan keluarga berhubungan dengan kejadian stunting pada balita (p=0,048). Pendapatan keluarga yang rendah berisiko terkena stunting. Skor keragaman pangan pangan balita stunting maupun non-stunting sama-sama masih rendah. Hasil chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara keragaman pangan dengan kejadian stunting (p=1,000) dan bukanlah faktor risiko balita stunting (OR = 1,000). Kesimpulan: Pendapatan keluarga memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting. Keragaman pangan tidak berhubungan dengan stunting.
Item Type: | Article | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Subjects: | R Medicine | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Gizi Kesehatan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Depositing User: | Tn Chusnul Chuluq | ||||||
Date Deposited: | 28 Apr 2023 01:32 | ||||||
Last Modified: | 28 Apr 2023 01:32 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/125266 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |