JAYALAKSANAPURNAMA, 031011085 (2013) BENTURAN KEDUDUKAN PEMEGANG HAK KEBENDAAN DAN HAK PREVILEGE TERHADAP OBJEK JAMINAN LELANG ( Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 339 K/PDT.SUS/2010 ). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Text (FULLTEXT) FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Dalam suatu perjanjian jaminan, seringkali terjadi suatu benturan antara kreditur pemegang hak kebendaan dan kreditur pemegang hak previlege. Kreditur pemegang hak kebendaan yang lahir karena diperjanjikan sedangkan hak istimewa lahir karena Undang-Undang Apabila terjadi suatu benturan antara pemegang hak jaminan kebendaan dan hak istimewa pada umunya posisi yang dimenangkan adalah pemegang hak jaminan kebendaan, namun Pasal 1134 BW juga mengingatkan tidak selalu kedudukan hak pemegang istimewa “kalah” apabila dibandingkan hak jaminan kebendaan. Hak istimewa atau previlege akan didahulukan apabila Undang-undang mengatur sebaliknya. b. Kasus yang terjadi antara PT. Bank Chinatrust Indonesia dan buruh PT. Uni Enlarge Industry Indonesia yang meminta bagian atas hasil penjualan objek jaminan lelang, dalam putusan ini Hakim Mahkamah Agung telah memutus dengan tepat melalui Putusan Mahkamah Agung Nomor 339 K/PDT.SUS/2010 yang telah sesuai dengan prinsip-prinsip di dalam hukum jaminan dengan memenangkan PT. Bank Chinatrust Indonesia sehingga PT. Bank Chinatrust Indonesia mendapat pelunasan dari hasil penjualan objek jaminan lelang

Actions (login required)

View Item