RANDY BRIAN KHARISMA, 030911204 (2013) URGENSI PEMBENTUKAN INSTRUMEN HUKUM INTERNASIONAL YANG MENGIKAT UNTUK PERLINDUNGAN PENGETAHUAN TRADISIONAL DAN EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DI INDONESIA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2014-kharismara-33766-6.abstr-i.pdf Download (189kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2014-kharismara-33766-1.FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (976kB) | Request a copy

Abstract

Pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya yang telah diturunkan secara tradisi, sudah menjadi milik bersama masyarakat tersebut, sehingga jika dikaitkan secara individu, tidak akan ditemukan siapa penciptanya, menurut WIPO, pengetahuan tradisional tidak memenuhi syarat kebaruan dan langkah inovatif. Kesempatan inilah yang sangat mungkin dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak mendukung perlindungan TKF, untuk mengambil intisari dari pengetahuan tersebut kemudian memodifikasi menjadi sebuah inovasi baru, sehingga pengetahuan tradisional yang semula dianggap biasa karena sudah ribuan tahun dalam masyarakat lokal, menjadi luar biasa dan mampu dimiliki secara kolektif dan didaftarkan secara individual. Dalam IGC-GRTKF yang diselenggarakan oleh WIPO, secara garis besar memberikan hak perlindungan sepenuhnya terhadap negara untuk membuat peraturan secara mandiri, maka pengesahan terhadap RUU PT dan EBT di Indonesia merupakan langkah yang secepatnya harus diambil oleh pemerintah, demi tercapainya kesejahteraan umum dalam hal perlindungan PT dan EBT sebagai aset perekonomian bangsa ke depan.

Actions (login required)

View Item