FARID TORIQ, 030710088 (2014) PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDUSTRI AIR BERSIH DI PULAU BATAM (ANALISA KASUS PUTUSAN KPPU NOMOR:11/KPPU-L/2008). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2014-toriqfarid-33775-5.abstr-i.pdf Download (52kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2014-toriqfarid-33775-1.FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (279kB) | Request a copy

Abstract

Negara sebagai penguasa yang berwenang, berkewajiban mengembangkan dan mengolah sumber daya alam yang ada, khususnya air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak. Air merupakan sumber daya yang sangat diperlukan oleh semua makhluk hidup baik untuk memenuhi kebutuhannya maupun menopang hidupnya secara alami. Kegunaan air bersifat universal atau menyeluruh dari setiap aspek kehidupan menjadi semakin berharganya air baik dilihat dari segi kuantitas maupun kualitasnya.Pada tahun 2004, Pemerintah dan DPR mengesahkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (selanjutnya disebut UU No. 7 Tahun 2004), yang merupakan salah satu hasil dari reformasi kebijakan sumberdaya air di Indonesia. Dengan adanya undang-undang tersebut, keterlibatan swasta di sektor air semakin dipertegas, walaupun dikatakan tidak mengatur tentang privatisasi, akan tetapi membuka secara lebar peluang tersebut. salah satunya privatisasi pengeloaan air baku yaitu PT.Adhya Tirta Batam yang mengelola air baku di Pulau Batam. Akibat dari Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang dilakukan oleh PT.Adhya Tirta Batam, konsumen, dan beberapa pengembang perumahan merasa dirugikan. KPPU memutuskan bahwa PT.Adhya Tirta Batam telah melanggar praktek monopoli yakni ketentuan Undang-undang nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Actions (login required)

View Item