PRIMANING AYU NOVITA, 030911218 (2014) PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2014-novitaprim-33825-4.abstr-k.pdf Download (178kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2014-novitaprim-33825-1.FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (650kB) | Request a copy

Abstract

Kerapnya kekerasan fisik maupun psikologi yang ditujukam kepada saksi dan korban dengan tujuan agar mereka tidak memberikan kesaksian kesaksian yang memberatkan para pelaku kejahatan, maka diperlukan perlindungan saksi dan korban. Kebutuhan atas perlindungan bagi saksi dan korban merupakan prioritas utama yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Pada tanggal 18 Juli 2006, DPR RI mengesahkan Undang-undang Perlindungan Saksi dan Korban yang disebut sebagai Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Dengan adanya perlindungan bagi saksi dan korban tidak dapat dilakukan dengan menggantukan keberadaan suatu Undang-Undang, melainkan juga kepada aparat penegak hukum serta peran dan kerjasama antara pihak pemerintah, organisasi pendamping dan masyarakat untuk pelaksaan perlindungan.

Actions (login required)

View Item