Gambaran Regulasi Emosi Terkait Pengalaman Kekerasan Verbal dalam Hubungan Pacaran pada Perempuan Dewasa Awal

Cahyani, Shavira Kurnia (2023) Gambaran Regulasi Emosi Terkait Pengalaman Kekerasan Verbal dalam Hubungan Pacaran pada Perempuan Dewasa Awal. Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental. ISSN 2776-1851 (Unpublished)

This is the latest version of this item.

[img] Text (Artikel Ilmiah)
ARTIKEL_SHAVIRA KURNIA CAHYANI_111911133082.pdf

Download (355kB)
Official URL: https:/www.lib.unair.ac.id

Abstract

Korban kekerasan verbal tidak menderita secara fisik, tetapi terluka secara emosional dan berdampak buruk pada kondisi mentalnya. Kemampuan regulasi emosi sangat dibutuhkan bagi korban, agar dapat menjaga kestabilan emosi dan meminimalisir respon emosi negatif dalam dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran regulasi emosi remaja perempuan yang mengalami kekerasan verbal dalam hubungan pacaran. Gross (1999) menyebutkan 5 tahapan dalam proses regulasi emosi, yakni situation selection, situation modification, attentional deployment, cognitive change, dan response modulation. Kemudian 2 strategi regulasi emosi yang dikemukakan oleh Gross dan John (2003) adalah cognitive reappraisal dan expressive suppression. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus instrumental. Partisipan ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel dengan kriteria tertentu, yaitu perempuan berusia dewasa awal 18-25 tahun, yang mengalami kekerasan verbal dalam hubungan pacaran ketika berusia 15-20 tahun. Teknik penggalian data yang digunakan yakni wawancara dengan pedoman umum, yang kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik theory-driven. Sedangkan untuk teknik pemantapan kredibilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data, yang mana membutuhkan sumber data yang berbeda untuk mengecek data yang diperoleh melalui significant other. Hasil penelitian menunjukkan proses regulasi emosi dan penentuan strategi regulasi emosi yang digunakan oleh kedua Partisipan dari proses-proses tersebut, yakni cognitive reappraisal dan expressive suppression. Pada proses situation selection, Partisipan pertama mendominasi indikator menghindari sumber emosi untuk meminimalkan dampak negatif, yang mengacu pada kemampuannya menarik diri setelah kejadian, sedangkan artisipan kedua mendominasi indikator mendekati sumber emosi untuk menyelesaikan masalah, yakni kesediaannya untuk mengalah dan menuruti keinginan pacarnya. Dalam proses situation modification, kedua partisipan sesuai dengan ketiga indikator tersebut yakni, memiliki kesadaran untuk mengubah situasi, melakukan kegiatan yang disukai, dan memiliki dukungan emosional. Untuk proses attentional deployment, kedua partisipan mampu mengalihkan perhatian dan melakukan hal lain ketika tertekan. Pada proses cognitive change, kedua partisipan mampu menilai secara berbeda dari situasi sebelumnya setelah mendapat nasihat dari teman dekat dan cara menyelesaikan masalah. Untuk proses response modulation, kedua partisipan memiliki cara tersendiri dalam mengontrol dan mengekspresikan emosinya agar tetap stabil.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: remaja perempuan, kekerasan dalam pacaran, kekerasan verbal, regulasi emosi
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology > BF712-724.85 Developmental Psychology
Divisions: 11. Fakultas Psikologi > S1 Psikologi
Creators:
CreatorsNIM
Cahyani, Shavira Kurnia111911133082
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorHendriani, Wiwin0002117802
Depositing User: Kurnia Shavira C
Date Deposited: 10 Jul 2023 10:12
Last Modified: 10 Jul 2023 10:12
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/127788
Sosial Share:

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item