TANGGUNG GUGAT PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENYELENGGARAAN DAN PENGOPERASIAN CYBER MALL DI INDONESIA

Haryo Adil Wicaksono, 030416038 (2008) TANGGUNG GUGAT PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENYELENGGARAAN DAN PENGOPERASIAN CYBER MALL DI INDONESIA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-wicaksonoh-9646-abstrak-8.pdf

Download (346kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
12778.pdf
Restricted to Registered users only

Download (658kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Cyber Mall merupakan salah satu bentuk I-Business dengan pola bussiness to customer (B2C)dimana Cyber Mall merupakan kumpulan dari beberapa online-store yang berafiliasi menjadi sebuah sistem yang menyediakan berbagai komoditi, sehingga dapat menjadi one-stop shopping dimana pengguna layanan Cyber Mall dapat menemukan berbagai komoditi yang dibutuhkannya hanya dengan mengakses satu portal yaitu web-page Cyber Mall. Hubungan hukum yang terjadi di antara penyedia layanan Cyber Mall dan merchant adalah berdasarkan perjanjian pemanfaatan fasilitas Cyber Mall, sedangkan hubungan hukum antara penyedia layanan Cyber Mall dengan konsumen dan merchant dengan konsumen tergantung dari bentuk Cyber Mal yang digunakan. Pada Hyperlinked Cyber Mall penyedia layanan Cyber Mall bertindak sebagai pedagang perantara yang menghubungkan merchant dengan konsumen, sedangkan hubungan hukum yang terjadi di antara merchant dengan konsumen adalah berdasarkan perjanjian jual-beli dimana merchant menjadi pihak penjual dan konsumen sebagai pembeli. Pada Hidden Merchant URL Cyber Mall, penyedia layanan Cyber Mall berperan sebagai pihak penjual dalam hubungannya dengan konsumen, walaupun pihak pemilik komoditas yang diperjualbelikan sebenarnya adalah merchant. Hal ini dikarenakan konsumen tidak memperoleh informasi yang menjelaskan bahwa penyedia layanan Cyber Mall bukanlah pemilik barang melainkan merchant, sehingga pihak yang menjadi penjual disini adalah penyedia layanan Cyber Mall. Bentuk Cyber Mall yang lazim digunakan adalah bentuk Cyber Mall dimana penyedia layanan Cyber Mall merupakan perantara yang menghubungkan pengguna layanan Cyber Mall dengan merchant melalui sebuah hyperlink yang terdapat dalam katalog di dalam situs Cyber Mall, namun dalam hal pembayaran dan pengiriman barang menggunakan sistem terpadu yang diselenggarakan oleh penyedia layanan Cyber Mall. Pada bentuk Cyber Mall ini, pihak yang bertanggung gugat kepada konsumen apabila terjadi kerugian yang diderita oleh konsumen adalah penyedia layanan Cyber Mall dan merchant. Penyedia layanan Cyber Mall bertanggung gugat apabila kerugian tersebut disebabkan tidak berfungsi atau terjadi malfungsi pada fasilitas yang ada di dalam Cyber Mall. Merchant bertanggung gugat apabila kerugian yang diderita konsumen diakibatkan wanprestasi yang dilakukan oleh merchant. Peraturan perundang-undangan yang megatur mengenai penggunaan media Internet sebagai sarana bisnis di Indonesia masih memiliki banyak kelemahan, yang berdampak pada kurangnya perlindungan bagi pengguna layanan atau konsumen karena sepenuhnya bergantung pada kontrak baku dan ketentuan yang dibuat oleh penyedia layanan Cyber Mall atau merchant.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FH 273 08 Wic t
Uncontrolled Keywords: CYBER MALL
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV7231-9960 Criminal justice administration > HV7551-8280.7 Police. Detectives. Constabulary > HV7935-8025 Administration and organization
Divisions: 03. Fakultas Hukum
Creators:
CreatorsNIM
Haryo Adil Wicaksono, 030416038UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorJani Purnawanty, ., SH., S.S., LL.M.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Shela Erlangga Putri
Date Deposited: 22 Dec 2008 12:00
Last Modified: 07 Jun 2017 19:02
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/12784
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item