TINGKAT PENGETAHUAN ATRESIA BILIER PADA BIDAN DI PUSKESMAS KABUPATEN SIDOARJO. Level of Knowledge of Bilier Atresia In Midwife In Puskesmas, Sidoarjo District.

Bagus Setyoboedi, - and Martono Tri Utomo, Martono and Rendi Aji Prihaningtyas,, - and Anindya Kusuma Winahyu, - and Sjamsul Arief, - TINGKAT PENGETAHUAN ATRESIA BILIER PADA BIDAN DI PUSKESMAS KABUPATEN SIDOARJO. Level of Knowledge of Bilier Atresia In Midwife In Puskesmas, Sidoarjo District. JURNAL ABDI INSANI, 9 (4). pp. 1839-1846. ISSN e-ISSN : 2828-3155. p-ISSN : 2828-4321

[img] Text (Artikel)
20 artikel.pdf

Download (9MB)
[img] Text (Kualitas Karil & Kesesuaian Bidang Ilmu)
20 karil.pdf

Download (9MB)
[img] Text (Turnitin)
20 turnitin.pdf

Download (9MB)
Official URL: http://abdiinsani.unram.ac.id/index.php/jurnal/art...

Abstract

Atresia bilier merupakan penyebab tersering kolestasis pada bayi yang diawali dengan prolonged jaundice. Deteksi dini atresia bilier pada fasilitas kesehatan primer berperan penting dalam prognosis dan keberhasilan pengobatan. Keterlambatan diagnosis atresia bilier saat ini masih menjadi masalah di dunia. Secara klinis, kolestasis sulit dibedakan dengan ikterus fisiologis. Atresia bilier sendiri jarang terjaring pada fasilitas kesehatan primer karena secara klinis sulit dibedakan dengan ikterus fisiologis. Keterlambatan diagnosis atresia bilier dapat meningkatkan akan morbiditas dan mortalitas. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pengabdian masyarakat, yaitu dalam bentuk kegiatan sosialisasitingkat pengetahuan tentang deteksi dini atresia bilier pada tenaga kesehatan, yaitu bidan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk sosialisasi deteksi dini atresia bilier pada bidan di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Pada kegiatan ini dilakukan evaluasi tingkat pengetahuan awal tentang atresia bilier, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi terkait atresia bilier dan evaluasi tingkat pengetahuan setelah dilakukan sosialisasi tersebut. Sebanyak 165 bidan berpartisipasidalam kegiatan inidenganrerata usia40,39 ± 10,09 tahun. Pada evaluasi awal penyebab prolonged jaundice, sebagian besar responden menyatakan bahwa breastfeeding jaundicedan breast milk jaundicemerupakan penyebab utama. Sebanyak 94 (57%) responden menyatakan bahwa atresiabilier dapat menjadi penyebab prolonged jaundice. Didapatkan peningkatan tingkat pengetahuan tentang atresia bilier, ditunjukkan dengan nilai pre-test14,32 ± 2,48 dan meningkat pada nilai post-test16,51 ± 1,77 dan nilai median yang meningkat pada nilai pre-test 14 menjadi 17 setelah dilakukan sosialisasi tentang atresia bilier (p<0,05). Kegiatan ini mendukung perlunya sosialisasi tentang deteksi dini atresia bilier dilakukan secara masif pada tenaga medis di fasilitas kesehatan primer.JURNAL ABDIINSANIVolume 9, Nomor 4, Desember2022http://abdiinsani.unram.ac.id. e-ISSN : 2828-3155. p-ISSN : 2828-4321

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > R Medicine (General) > R5-920 Medicine (General)
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Kesehatan Anak (Sub Spesialis)
Creators:
CreatorsNIM
Bagus Setyoboedi, -UNSPECIFIED
Martono Tri Utomo, MartonoNIDN0026017304
Rendi Aji Prihaningtyas,, -UNSPECIFIED
Anindya Kusuma Winahyu, -UNSPECIFIED
Sjamsul Arief, -UNSPECIFIED
Depositing User: arys fk
Date Deposited: 07 Aug 2023 00:17
Last Modified: 07 Aug 2023 00:17
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/127921
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item