Sumedyanto T. Hardjono, S (2024) Kecenderungan Keracunan Makanan Kaleng Yang Tercemar Oleh C. Botulinum. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (827kB) |
|
Text
2. RINGKASAN.pdf Download (1MB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (917kB) |
|
Text
4. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (1MB) |
|
Text
5. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.pdf Download (8MB) |
|
Text
6. BAB 3 PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 2026. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
7. BAB 6 KESIMPULAN.pdf Restricted to Registered users only until 2026. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
8. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) |
Abstract
Penyakit yang disebabkan oleh intoksikasi £• 'botulinum disebut botulism. Q. botuli.num mempunyai 7 tipe yaitu tipe A, B, c, D, Edan F, teta tipe C mempunyai 2 subtipe yaitu Ca dan Cb. Tipe A, B dan E sering mengakibatkan botulism pada manusia, sedangkan tipe C dan D sering mengakibatkan botulism pada hewan. Tipe Ca menyebabkan botulism pada bebek liar, burung kuao dan aya.m, tipe Cb menyebabkan botulism pada ~. sapi dan kuda, sedangkan tipe D pada sapi dan tipe F pernah menyebabkan botulism pada manuaia. c. botulinum berbentuk batang dengan membulat pada ujungnya, mempunyai 4-8 flagela, gram positit. Bakteri ini bersifat anaerob, tumbuh baik pada temperatur 25-35°c. Pada media padat membentuk koloni auram dan bergerigi pada pinggirnya. Bakteri dapat membentuk spora yang terletak di sentral atau aubterminal yang mempunyai ketahanan tinggi terhadap panas. Dari 112 strain yang ada ketahanannya bervariasi antara 3-110 menit jika dipanaskan pada 105°c., bahkan tipe A dapat bertahan selama .5¼ jam jik.a dipanaskan pada l00°c. Toksin yang diha ailkan mempunyai toksieitas yang tinggi (20 X toksin tetanus), tetapi toksin teraebut mudah dimusnahkan dengan pemanasan. Menurut penelitian Thom et al. bahwa toksin akan rusak jika dipanaskan ao 0 c. selama 2 menit, 72°c. selama 10 menit atau 65°c. selama 85 menit. Tokain yang dihasilkan oleb semua tipe akan mengakibatkan gejala yang sama, tetapi antitoksin pada umumnya tidak sating menetralkan. Tokain tersebut akan menghambat pembentukkan dan pelepasan acetylcholin sehingga berakibat paresis atau paralisis.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Uncontrolled Keywords: | C. Botulinum, Keracunan, Makanan kaleng | ||||||
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF780.2-780.7 Veterinary microbiology, bacteriology, virology, mycology | ||||||
Divisions: | 06. Fakultas Kedokteran Hewan > Ilmu Kedokteran Hewan Dasar | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | indah rachma cahyani | ||||||
Date Deposited: | 02 Jan 2024 23:07 | ||||||
Last Modified: | 02 Jan 2024 23:07 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/128953 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |