TEKNIK KULTUR ROTIFER (ilrachiortus plicatilis) SKALA MASSAL DENGAN METODE PANEN HARIAN DI BALAI BUDIDAYA AER PAYAU (BBAP) SITUBONDO JAWA TIMUR

HAYU WINDYAANITA, - (2024) TEKNIK KULTUR ROTIFER (ilrachiortus plicatilis) SKALA MASSAL DENGAN METODE PANEN HARIAN DI BALAI BUDIDAYA AER PAYAU (BBAP) SITUBONDO JAWA TIMUR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text
HAYU WINDYA ANITA.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Pakan alami adalah sumber makanan utama pada usaha pembenihan ikan sehingga ketersediaannya menjadi faktor penting yang harus ada. Pakan alami meliputi fitoplakton dan zooplankton. Salah satu jenis zooplankton yang saat ini dikembangkan secara luas adaiah rotifer khususnya Brachionus plicatilis. Rotifer ini banyak memiiiki banyak keunggulan antara lain ukurannya kecil sesuai bukaan mulut larva ikan, berkadar gizi tinggi, disukai larva ikan dan mudah dibudidayakan secara massal. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman tentang teknik kultur rotifer (Brachionus plicatilis) skala massal dengan metode panen harian. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Balai Budidaya Air Payau, desa Kendit, kecamatan Pecaron, kabupaten Situbondo, propinsi Jawa Timur pada tanggal 1- 28 Februari 2005. Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode deskriptif dengan tekrik pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, partisipasi aktif, penggalian informasi melalui wawancara dan studi pustaka. Teknik kultur rotifer (Brachionus plicatilis) skala massal di BBAP Situbondo menggunakan metode panen harian. Langkah pertama, untuk mengurangi terkontaminasinya air laut pada kultur massal rotifer harus disterilisasi dengan saringan fisik di bak sand filter. Bak kultur chlorella kapasitas 12 ton (2 x 5 x 1,5) m3 dipersiapkan dan diisi air laut dua bagian dan chlorella satu bagian. Setelah sel chlorella pada kultur chlorella pertama (1) mencapai kepadatan 39 x 104 sel/m1 dan kultur chlorella kedua (11) mencapai kepadatan 29 x 104 sel/ml, maka rotifer diinokulasi dengan kepadatan awal 20 — 30 ind/m1 ke dalam bak kultur rotifer. Bila kepadatan rotifer rendah akibat kekurangan kultur chlorella

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan > Ilmu Kedokteran Hewan Dasar
Creators:
CreatorsNIM
HAYU WINDYAANITA, -060110014 P
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
ContributorSRI SUBEKTI, -0017055202
Depositing User: Agung BK
Date Deposited: 08 Jan 2024 03:37
Last Modified: 08 Jan 2024 03:37
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/129029
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item