MANAJEMEN PEMBESARAN KATAK LEMBU (Rana catesbeiana Shaw.) DI BALAI BENIH IKAN KEPANJEN MALANG PROPINSI JAWA TIMUR

MUKHAMMAD KHOIRON, - (2005) MANAJEMEN PEMBESARAN KATAK LEMBU (Rana catesbeiana Shaw.) DI BALAI BENIH IKAN KEPANJEN MALANG PROPINSI JAWA TIMUR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text
MUKHAMMAD KHOIRON.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Praktek Kerja Lapang ini dilakukan dengan partisipasi dalam setiap kegiatan dan pengumpulan data yang meliputi data prirner dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan langsung dan wawancara. Data sekunder diperoleh dengan cara observasi langsung dan tidak langsung terhadap sumber daya perairan, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang mendukung dalam kegiatan ini. Maksud dari praktek kerja lapang ini adalah untuk melatth diri bekerja langsung di lapangan dalam hal manajemen pembesaran katak lembu dengan tujuan untuk pendapatkan informasi, gambaran, wawasan dan pengetahuan tentang manajemen yang baik dalam kegiatan pembesaran katak lembu, antara lain adalah seleksi bibit, konstruksi kolam, kualitas air, pakan, hama dan penyakit serta kegiatan rutin lainnya. Kegiatan pembesaran katak lembu adalah kegiatan pemeliharaan katak lembu mulai dari percil (katak muda) sampai dengan katak berukuran konsumsi. Pembesaran diawali dengan seleksi berudu yang sudah bermetamorfosis menjadi percil. Seleksi ditujukan pada berudu yang sudah berkaki lengkap (depan dan belakang) serta tanpa ekor atau masih berekor. Hasil seleksi (percil) dipelihara dikolam pembesaran tipe I selama 2 bulan, lalu dipindahkan ke kolam pembesaran tipe II hingga umur mencapai (3-4) bulan. Setelah dipelihara selama 3-4 bulan percil akan menjadi katak dewasa, yaitu dengan dapat dibedakannya jenis kelarnin dari katak tersebut. Setelah umur 7-9 bulan sejak metamorfosis penuh, katak dewasa diseleksi menurut kelompok potensial breeder, kelompok konsumsi dan kelompok yang sakit. Kelompok potensial breeder dan kelompok konsumsi dipelihara di kolam tipe III, sedangkan yang sakit dipelihara di kolam karantina. Sumber air diperoleh dari aliran sungai molek yang terletak 0,5 km sebelah utara lokasi budidaya dengan menggunakan sistem irigasi. Kualitas air yang terukur adalah suhu 27 32 °C, pH 6 — 6,5 dan oksigen terlarut 3 5 ppm. Dalam pelaksanaan kegiatan pembesaran, kolam yang digunakan terdapat 3 jenis, yaitu kolam tipe 1 kolam berupa bak beton berukuran 1m3 dan bersifat terbuka. Tipe II adalah kolam tertutup dengan konstruksi bak beton dan dipagari dengan kawat kasa, ukuran kolam 2 x 2 x 0,75 m. Tipe III adalah kolam tertutup, kostruksi kolam sama dengan tipe II bedanya antara pagar kolam dan atap tidak menjadi satu, ukurannya 3 x 3 x 0,5 m.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan > Ilmu Kedokteran Hewan Dasar
Creators:
CreatorsNIM
MUKHAMMAD KHOIRON, -060110022 P
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
ContributorNUNUK DYAH RETNO LASTUTI, -0018045303
Depositing User: Agung BK
Date Deposited: 09 Jan 2024 03:29
Last Modified: 09 Jan 2024 03:29
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/129056
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item