Manajemen Pemberian Pakan Pada Pemeliharaan Benih. Ikan Kerapu Tikus (Chromileptes altivelis ) di Balai Budidaya Air Payau Situbondo Propinsi Jawa Timur

SARTOYO, - (2024) Manajemen Pemberian Pakan Pada Pemeliharaan Benih. Ikan Kerapu Tikus (Chromileptes altivelis ) di Balai Budidaya Air Payau Situbondo Propinsi Jawa Timur. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text
SARTOYO.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Ikan kerapu tikus atau Cromileptes altivelis adalah jenis ikan kerapu yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Ikan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena rasa yang lezat sehingga banyak digemari terutama di mancanegara, sehingga banyak dipelihara oleh pembudidaya ikan. Ketersediaan benih dan induk merupakan salah satu ukuran keberhasilan budidaya ikan kerapu tikus. Tujuan dari praktek kerja lapang ini adalah untuk mengetahui manajemen pemberian pakan pada pemeliharaan ikan kerapu tikus masa pembenihan dan untuk mengetahui faktor—faktor apa saja yang mempengaruhi dalam manajemen pemberian pakan pada pemeliharaan benih ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) di Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Situbondo. Praktek kerja lapang ini dilaksanakan di Balai Budidaya Air Payau Situbondo, dusun Pecaron, desa Klatakan, kecamatan Kendit, kabupaten Situbondo, Jawa Timur atau JL. Raya Pecaron Km. 5 Penarukan Situbondo Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Maret — 1 April 2005. Metode kerja yang digunakan dalam praktek kerja lapang ini adalah metode diskriptif dengan teknik pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara partisipasi aktif, observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil dari praktek kerja lapang tentang Manajemen Pemberian Pakan pada Pemeliharaan Benih ikan kerapu tikus (ehromileptes altivelis ) di balai budidaya air payau situbondo propinsi jawa timur adalah sebagai berikut pakan yang diberikan pada D.20 — D.50 yakni Chlorella sp., Rotifera, Artemia, pakan buatan dan udang jambret. Adapun Frekuensi dan dosis pemberian pakan selama praktek kerja lapang yakni Chlorella sp. untuk larva umur D.2 — D.30 sebanyak 50 — 100 ribu sel/m1 sehari sekali, Rotifera untuk larva D.3 — D. 35 sebanyak tiga — lima individu/m1 sehari dua — tiga kali, Artemia untuk larva D.I 7 — D.52 sebanyak satu— tiga individu/m1 sehari dua —empat kali, pakan buatan untuk larva D.210—D.50 sebanyak 10-15 gram/pemberian sehari tiga— empat kall, udang jambret untuk larva D.42 sampai panen sebanyak sehari satu kali. Tapi frekuensi dan dosis pemberiannya tergantung pada umur dan ukuran dari ikan yang dipelihara serta jenis pakan yang diberikan. Pakan yang digunakan di BBAP Situbondo berasal dari hasil rekayasa tehnisi pakan BBAP dan beli dari luar. Manajemen Pemberian Pakan Pada Pemeliharaan Benih Ikan Kerapu Tikus (Chromileptes altivelis ) di Balai Budidaya Air Payau Situbondo Propinsi Jawa Timur masih menggunakan metode pengaturan yang umum dan sederhana. Tapi, masih tetap memperhatikan kualitas air baik suhu, salinitas, pH dan Oksigen terlarut serta kualitas pakan. Kualitas pakan yang ideal harus mempunyai nilai gizi dan nutrisi yang cukup sesuai kebutuhan ikan. Selain itu juga harus sesuai dengan bukaan mulut ikan itu sendiri karena apabila tidak sesuai dengan bukaan mulut ikan akan mengganggu perkembangan ikan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan > Ilmu Kedokteran Hewan Dasar
Creators:
CreatorsNIM
SARTOYO, -060110012 P
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
ContributorAGUSTONO, -0030065706
Depositing User: Agung BK
Date Deposited: 09 Jan 2024 05:15
Last Modified: 09 Jan 2024 05:15
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/129064
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item