Pulung Rahaditho (2005) Penata Laksanaan Kasus Timpani (Blot) Pada Kambing Peranakan Etawah (PE) di UPT BPT dan HMT Singosari – Malang. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.

Text (FULLTEXT) KKC KK 579 Rah p.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kejadian timpani di wilayah UPT,HMT singosari Malang dipengaruhi oleh faktor pakan yaitu pola konsumsi dan pemberian bahan pakan yang salah pada hewan ternak. Hijauan yang diberikan merupakan hijauan yang terlalu muda, hijauan yang basah dan hijauan yang bergetah. Pemberian hijauan tersebut tanpa dilayukan terlebih dahulu. Faktor ternak juga berpengaruh yaitu hewan yang menderita anemia, kondisi tubuh sedang menurun. Gejala penyakit dapat diketahui yaitu hewan sulit bemafas , tampak gelisah, nafsu makan berkurang, pembesaran pada perut sebelah kiri atas. Pengobatan dapat diberikan secara tradisional dan medisional. Pada tahap pengobatan yang terakhir dilakukan trokarisasi. Dari uraian kesimpulan di atas maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: Perlunya pengetahuan dan pengenalan bahan pakan yang baik serta perlunya apa yang harus diberikan sebelum dimakan oleh hewan temak. Perlunya pengawetan hijauan pada saat makanan temak tersebut melimpah (pada musim hujan) sehingga ada persediaan pada musim kemarau. Perlu kontrol pada temak meskipun pada malam hari sehingga apabila hewannya sakit dapat segera diatasi hal tersebut untuk menghindari komplikasi penyakit dan saraf yang akut yaitu menghindari kasus kematian. Untuk kasus - kasus yang tidak respon terhadap obat dapat dilakukan trokarisasi.

Actions (login required)

View Item