JUNIE DARMANINGRUM (1998) BOOKER T. WASHINGTON'S STRUGGLE TO ELEVATE BLACK'S DIGNITY IN HIS AUTOBIOGRAPHY : UP FROM SLAVERY. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1_ HALAMAN JUDUL.pdf Download (542kB)
	Text (DAFTAR ISI) 2_ DAFATR ISI.pdf Download (495kB)
	Text (ABSTRAK) 3_ ABSTRAK.pdf Download (704kB)
	Text (BAB I) 4_ BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (788kB)
	Text (BAB II) 5_ BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Download (756kB)
	Text (BAB III) 6_ BAB III ANALISIS.pdf Download (2MB)
	Text (BAB IV) 7_ BAB IV KESIMPULAN.pdf Download (779kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_ DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (601kB)
	Text (LAMPIRAN) 9_ LAMPIRAN.pdf Download (590kB)

Abstract

Up From Slavery adalah karya autobiografi Booker T. Washington. Di dalam karyanya, ia mengungkapkan perjuangan untuk memperoleh derajatnya dan juga derajat kaumnya Pada masa kecilnya ketika ia masih tinggal di perkebunan sebagai seorang budak, dia menginginkan pendidikan yang menurut dia dapat menghantarkannya kepada perbaikan kehidupan dan pencapaian denga. Setelah perbudakan dihapuskan dan dia memperoleh kemerdekaannya, dia memiliki kesempatan untuk mewujudkan cita-citanya diatas dan sepanjang hidupnya, dia berusaha keras untuk mendapatkannya. Setelah perbudakan, ia dan keluarganya tinggal di Malden tempat dimana ia memperoleh pendidikan secara sporadis. Walaupun telah memperoleh pendidikan di kota dimana dia tinggal, dia masih menginginkan pendidikan yang lebih tinggi. Dia mendapatkan kesempatan tersebut dengan masuk institut Hampton yang merupakan usaha tersulit yang ia dapatkan selama hidupnya karena pada saat itu dia tidak dapat membuat kesan yang baik setelah perjalanan panjang tanpa uang yang cukup, makanan yang baik, tempat istirahat, pakaian lain yang dapat ia gunakan sebagai ganti, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kesulitan-kesulitan yang dapat menghalanginya untuk merealisasikan cita-citanya tidak. membuatnya menyerah. Bahkan dia berjuang lebih keras dari sebelumnya Selain di Hempton pendidikan formal lainnya yang dia dapatkan adalah di Seminari Wayland di Washington, D.C. Setelah dia berhasil memperoleh pendidikan, dia kemudian berjuang untuk mengangkat kehidupan orang kulit hitam melalui pendidikan. Dia bekerja keras untuk menggangkat derajat mereka Bagi dia kesempatan yang paling membahagiakan di dalam hidupnya adalah ketika dia dapat membantu orang kulit hitam dan mendedikasikan kehidupannya untuk keberhasilan mereka. Untuk alasan tersebut, dia menjadi pendidik sekaligus juga menjadi pembicara untuk, kepentingan ras kulit hitam dan institute Tuskegee yang dia dirikan. Perjuangan yang dia telah lakukan pada akhirnya memberikan suatu hasil yang baik tidak hanya untuk perkembangan orang kulit hitam tetapi juga untuk keharmonisan hubungan baik diantara ke dua ras, kulit hitam dan kulit putih.

Actions (login required)

View Item