Nur Hidaya Firlia (2002) Upaya Pencegahan Mastitis Subklinis pada Sapi Perah di Kecamatan Taman – Sidoarjo. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.

Text (FULLTEXT) KKC KK TA 436 Fir u.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

KESIMPULAN 1. Mastitis subklinis dapat dideteksi secara tidak langsung dengan metode IPB - l. 2. Mastitis subklinis dapat menurunkan produksi susu. 3. Dilihat dari obat, biaya perawatan dan pemeliharaan yang mahal maka tindakan pencegahan terhadap mastitis subklinis merupakan langkah yang paling tepat. 4. Upaya pencegahan secara umum tergantung dari sistem pemeliharaan terhadap ternak yang dilakukan peternak setiap hari, yaitu sistem sanitasi dan hygiene pemerahan yang benar. SARAN 1. Pihak yang bewenang dalam hal ini bagian kesehatan hewan KUD Subur Makmur, perlu segera mengambil tindakan untuk penanganan mastitis baik yang sudah klinis maupun yang masih subklinis, sehingga sapi - sapi dalam keadaan sehat dan akhirnya dapat berproduksi seperti yang diinginkan. 2. Peternak harus melakukan tata laksana pemeliharaan sapi perah yang benar. 3. Peternak disarankan agar selalu memonitor sapi - sapinya terhadap kejadian mastitis dengan selalu menguji air susu yang dihasilkan oleh sapi - sapinya dengan metode tidak langsung yaitu uji IPB- 1, CMT dan sebagainya. 4. Pemerahan harus dilakukan dengan benar dan tuntas, tangan pemerah harus bersih dan menggunakan susu pancaran pertama sebagai pelicinnya. 5. Setelah memerah puting harus dilakukan teat dipping atau pencelupan puting pada desinfektan. 6. Alat - alat kandang antara kandang satu dengan kandang yang lain harus dibedakan. 7. Sapi yang menderita mastitis diperah terakhir dan harus dikeluarkan dari kandang bila tidak sembuh dari pengobatan. 8. Mengukur produksi susu sapi per ekor per hari secara teratur dan harus ada recording produksi susu dan reproduksi.

Actions (login required)

View Item