KUSUMANING DYAH DAMAYANTI, 030215368 (2006) PERBANDINGAN KARAKTERISTIK DALAM PENERBITAN CHARGE CARD SYARIAH DAN KARTU KREDIT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-damayantik-2650-fh2710-t.pdf Download (283kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-damayantik-2650-fh27106.pdf Restricted to Registered users only Download (784kB) | Request a copy

Abstract

a. Dalam beberapa hal, bank konvensional dan bank syariah memiliki persamaan, terutama sisi teknis penerimaan uang, teknologi yang digunakan,produk perbankan yang dipasarkan ke masyarakat, dan sebagainya. Akan tetapi terdapat banyak perbedaan mendasar diantara keduanya. Perbedaan itu menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja. Dalam bank syariah, untuk transaksi perbankan yang terjadi digunakan akad sebagai dasar dari suatu perjanjian, sedangkan pada bank konvensional hanya menerapkan hukum perjanjian saja. Charge card syariah pun memiliki perbedaan yang sangat prinsip bila dibandingkan dengan kartu kredit, yaitu tidak adanya bunga dan denda yang dalam penggunaan kartu kredit akan selalu kita temui. Selain itu dalam charge card syariah tidak terdapat fasilitas angsuran dan hanya dapat digunakan untuk transaksi yang halal saja, serta kepemilikannya masih sangat terbatas. b. Pada penerbitan charge syariah dan kartu kredit, tidak tertutup kemungkinan terjadi masalah yang meliputi kehilangan kartu, kesalahan penagihan, penyalahgunaan kartu dan penunggakan pembayaran. Cara penanganan dari masing-masing masalah berbeda, namun yang paling mencolok adalah mengenai pengawasan dan penunggakan pembayaran. Untuk pengawasannya , antara kartu kredit konvensional dan syariah charge card berbeda. Untuk syariah charge card ada dewan pengawas khusus yaitu DPS, sementara untuk kartu kredit konvensional tidak. Demikian pula dengan penyelesaian sengketa. Untuk syariah charge card penyelesaian sengketanya adalah melalui musyawarah untuk mufakat atau melalui BASYARNAS, sementara untuk kartu kredit konvensional cukup dengan menempuh jalur litigasi biasa saja.

Actions (login required)

View Item