PENANGANAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT INFECTIOUS BRONCHITIS SERTA TINGKAT KEMBALINYA PRODUKSI TELUR DI PETERNAKAN SUPERVIDO DESA PULOREJO KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

ADI WINARNO, - (2006) PENANGANAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT INFECTIOUS BRONCHITIS SERTA TINGKAT KEMBALINYA PRODUKSI TELUR DI PETERNAKAN SUPERVIDO DESA PULOREJO KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI. Tugas Akhir D3 thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text
adi winarno20240202_15043458.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, diskusi dan konsultasi di lapangan serta berdasarkan Iiteratur-literatur yang didapat oleh penulis, maka dapat disimpulkan : 1. Penyakit infectious bronchitis termasuk penyakit pernapasan yang sangat cepat menyebar. Ayam yang terserang infectious bronchitis menunjukkan gejala ngorok, bersin, sesak napas, dan bernapas dengan menjulurkan kepala dan untuk menegakkan diagnosa perlu dilakukan isolasi jaringan atau eksudat untuk diperiksa di laboratorium. 2. Penyakit infectious bronchitis dapat dicegah dengan pelaksanaan sanitasi dan pengamanan biologis yang ketat serta pemberian vaksin mulai fase starter dan selanjutnya harus terjadwal sesuai ketahanan titer antibodi dalam tubuh ayam tersebut. 3. Penangan infectious bronchitis yaitu dengan pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi ikutan dan pada hari ke 4 atau 5 setelah gejala awal ayam perlu direvaksin agar setelah gejala berkurang ayam punya kekebalan yang cukup untuk mencegah infeksi virus infectious bronchitis berikutnya. Vaksinasi dilakukan dengan interval 10 hari selama I bulan setelah adanya gejala awal. kemudian diikuti pemacu telur dan perbaikan campuran pakan. 4. Di tempat Praktek kerja Lapangan setelah tiga minggu dari gejala awal terjadi produksi terendah yaitu pada ayam umur 47 minggu, penurunan produksi kurang lebih sebesar 50 % sehingga yang produksi awaJnya 92 % tinggal 42 % (ayam sudah melewati produksi puncak), sedangkan ayam yang berumur 28 minggu (awal produksi) produksinya tinggal 33 %. Dalam I minggu berikutnya, produksi naik kernbali yaitu ayam umur 46 minggu produksinya menjadi 49,2 % dan ayam yang lebih muda naik menjadi 52 %.

Item Type: Thesis (Tugas Akhir D3)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine
Divisions: 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Paramedik Veteriner
Creators:
CreatorsNIM
ADI WINARNO, -NIM060310683 K
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
ContributorTJUK IMAM RESTIADI, -NIDN0009116110
Depositing User: Agung BK
Date Deposited: 28 Feb 2024 04:25
Last Modified: 21 Mar 2024 01:52
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/130552
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item