Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Serta Pelayanan Kesehatan Kerja Repository

Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Serta Pelayanan Kesehatan Kerja

Lathiifah Amalia Rihtianti (2022) Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Serta Pelayanan Kesehatan Kerja. Laporan Magang thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Text (FULLTEXT)
Lathiifah Amalia Rihtianti.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB) | Request a copy

Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Berdasarkan hasil dan pembahasan terkait pengukuran keluhan kelelaham mata pada pegawai di PT.Virama Karya (Persero) Cabang Jawa Timur, dapat disimpulkan bahwa: 1. Pengetahuan pegawai pada PT.Virama Karya (Persero) Cabang Jawa Timur yang kurang terkait Covid-19 adalah a. Kelompok beresiko dan rentan terhadap Covid-19 karena terdapat 11 pekerja salah dalam menjawab pertanyan ini b. Cara untuk mendiagnosis Covid-19 karena terdapat 11 pekerja salah dalam menjawab pertanyan ini c. Gejala covid-19 karena terdapat 4 pekerja yang menjawab pertanyaan dengan salah. 2. Attitude atau sikap pekerja yang kurang terkait Covid-19 yaitu masih terdapat 2 pekerja yang menganggap bahwa Covid-19 tidak berbahaya, 3 pekerja menganggap bahwa Covid-19 adalah konspirasi, 3 pekerja tidak setuju bahwa penerapan protokol kesehatan merupakan satu-satunya cara agar saya bisa beraktivitas di luar rumah dengan aman. 3. Masih terdapat 1 pekerja yang belum mendapatkan sosialisasi terkait Covid-19. Sosialisasi Covid-19 belum dilakukan secara merata ke semua pekerja karena tiap pekerja mendapatkan frekuensi sosialisasi Covid-19 yang berbeda-beda yaitu ada pekerja yang hanya 1 kali mendapatkan sosialisasi terkait Covid-19, 2 kali mendapatkan sosialisasi terkait Covid-19, 3 kali mendapatkan sosialisasi terkait Covid-19, dan 5 kali mendapatkan sosialisasi terkait Covid-19. 4. Perilaku pencegahan terkait Covid-19 yang masih kurang baik pada pegawai PT. Virama Karya (Persero) dengan skor kurang dari 80 yaitu tidak membawa alat makan pribadi, tidak menyentuh fasilitas/peralatan yang digunakan bersama secara langsung, tidak mengkonsumsi makanan/minuman yang penutupnya tidak tertutup rapat (sudah terkontaminasi udara luar), tidak menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain di kantor, tidak menghindari bersentuhan dengan orang lain (bersalaman dan lain-lain) saat di kantor, dan tidak membawa alat ibadah pribadi masing-masing. Faktor Pendukung Terkait Pencegahan Covid-19 pada PT. Virama Karya (Persero) Cabang Jawa Timut adalah tersedia sarana air yang bersih di kantor untuk kegiatan sanitasi, tersedianya fasilitas seperti tempat cuci tangan dan cek suhu tubuh di tempat umum, pihak perusahaan selalu menyediakan masker untuk karyawannya, pihak manajemen selalu mendorong pekerja untuk mencuci tangan, Pihak K3 atau Manajemen PT. Virama karya memberikan sanksi kepada pekerja yang tidak mematuhi protokol kesehatan, pihak K3 atau Manajemen PT. Virama karya selalu mendorong pekerja untuk memakai masker di tempat kerja maupun di ruang kerja. Sedangkan faktor penghambatnya adalah pihak K3 atau manajemen PT. Virama karya tidak memberikan sanksi kepada pekerja yang tidak mematuhi protokol kesehatan. 6. Pelayanan Kesehatan Kerja terkait vaksinasi Covid-19 kurang maksimal karena masih terdapat 11 pegawai yang belum melakukan vaksinasi booster, masih terdapat 11 pegawai yang tidak mendapatkan pemeriksaan kesehatan awal, dan masih terdapat 16 pekerja tidak mendapatkan pemeriksaan kesehatan berkala setiap 6 bulan sekali. 7. Keluhan kesehatan yang dialami pekerja antara lain adalah kelelahan, pusing, sakit mata, badan pegal-pegal, stres kerja, sesak, dan asam urat. Hal ini dapat disebabkan karena banyak pekerja yang jarang berolahraga setiap hari, tidak tidur dengan waktu yang cukup minimal 6 jam sehari, tidak memakan makanan bergizi seimbang, dan sering lembur selama pandemi Covid-19. 8. Masih terdapat pekerja yang tidak mendapatkan pelayanan pengobatan dari perusahaan ketika sakit di tempat kerja. 5.2 Saran Selama proses magang dijalankan, terdapat beberapa rekomendasi atau saran yang dapat diberikan kepada instansi, yaitu sebagai berikut: Bagi Perusahan terkait pencegahan Covid-19 : 1. Rutin mengisi ulang sabun cuci tangan dan tissue pada wastafel halaman kantor PT. Virama Karya (Persero) Cabang Jawa Timur karena sering dijumpai bahwa sabun cuci tangan dan tissue pada wastafel halaman kantor PT. Virama Karya (Persero) Cabang Jawa Timur selalu habis. 2. Perlu menempatkan penjaga di lobby kantor yang akan memeriksa apakah pekerja benar-benar sudah mengecek suhu tubuhnya denngan termometer berdiri karena jika tidak ada penjaga maka pekerja bisa saja memasuki kantor tanpa melakukan pengecekan suhu. 3. Sebaiknya selalu memasang termometer berdiri di lobby kantor karena termometer berdiri sering tidak tersedia di lobby kantor. 4. Perusahaan hendaknya membuat website self assesment atau penilaian mandiri risiko covid-19 untuk screening kesehatan pegawai maupun tamu sebelum memasuki kantor. 5. Perusahaan hendaknya mengadakan swab antigen secara rutin kepada pegawai. 6. Memasang tanda silang sebagai simbol untuk physical distancing (menjaga jarak) pada lobby kantor, ruangan pekerja, musholla, dan ruang tunggu lantai 2. 7. Memasang poster yang eye ctaching, menarik perhatian, mudah dibaca, dan informatif pada lokasi yang strategis di kantor. 8. Menerapkan sanksi kepada pegawai yang tidak menerapkan protokol kesehatan. 9. Memberikan sosialisasi Covid-19 secara merata ke seluruh pekerja. Bagi Perusahan terkait pelayanan kesehatan kerja : 1. Lebih memperhatikan kesehatan kerja para pegawai terutama di masa pandemi Covid-19. Pada masa Pandemi Covid-19 ini kesehatan para pegawai harus optimal agar tidak rentan terkena penyakit Covid-19. 2. Memberikan pelayanan kesehatan kerja yang lebih baik yaitu melakukan vaksinasi booster kepada pegawai yang belum divaksinasi. 3. Melakukan pemeriksaan kesehatan awal, pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan kesehatan khusus, dan pemeriksaan kesehatan purnabakti secara rutin. 4. Mengadakan olahraga bersama karena masih terdapat banyak pegawai jarang berolahraga setiap hari. 5. Memberikan pelayanan kesehatan mental berupa konseling psikologis karena terdapat pekerja yang mengeluhkan mengalami stress saat bekerja. Kondisi psikis merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi karyawan dalam bekerja sehingga diperlukan adanya konseling bagi karyawan untuk mengatasi hal tersebut. Sebab, peranan karyawan cukup besar dalam performa perusahaan secara keseluruhan. Konseling bagi karyawan ini dapat menguraikan permasalah terkait pekerjaan, membantu karyawan dalam menjaga keseimbangan hidup, serta bersama-bersama menemukan resolusi konflik dan menurunkan tingkat stres yang berdampak pada performa kerja. meningkatkan kualitas kehidupan karyawan sehingga ia mampu untuk bekerja dengan optimal serta dapat berdampak baik bagi organisasi, perusahaan, atau lembaga dimana ia berada. Bagi pegawai: 1. Lebih taat menerapkan protokol kesehatan terutama membawa alat makan pribadi, tidak menyentuh fasilitas/peralatan yang digunakan bersama secara langsung, tidak mengkonsumsi makanan/minuman yang penutupnya tidak tertutup rapat (sudah terkontaminasi udara luar), menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain di kantor, menghindari bersentuhan dengan orang lain (bersalaman dan lain-lain) saat di kantor, dan membawa alat ibadah pribadi masing-masing. 2. Lebih menjaga kesehatan seperti makan makanan bergizi, tidur cukup, dan berolahraga setiap hari secara teratur. 3. Memberikan masukan kepada pihak manajemen jika terdapat penerapan protokol kesehatan atau pelayanan kesehatan kerja yang kurang baik dari perusahaan.

Item Type:

Thesis (Laporan Magang)

Uncontrolled Keywords:

Covid-19; Kesehatan Kerja

Subjects:

R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA648.5-767 Epidemics. Epidemiology. Quarantine. Disinfection

Divisions:

10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Creators: