Adelita Setiawan
(2020)
Analisis Pelaksanaan Sistem Surveilans Kecacingan pada Anak Usia Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah di BBTKLPP Surabaya.
Laporan Magang thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (FULLTEXT)
13. LAPORAN MAGANG_101611133168_ADELITA SETIAWAN.pdf
Download (4MB)
|
Abstract
Penyakit cacingan merupakan penyakit yang paling umum di seluruh dunia dan seringkali terjadi pada tiap negara khususnya negara berkembang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini masih menghadapi tingginya prevalensi penyakit infeksi terutama penyakit yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang belum baik (World Health Organization 2018). Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan memiliki kelembapan udara yang tinggi Keadaan ini sangat mendukung Soil Transmitted Helminths (STH) untuk dapat berkembang dengan baik dan dapat menginfeksi manusia. Menurut World Health Organization pada tahun 2016, lebih dari 1,5 milyar orang penduduk dunia terinfeksi STH. Angka kejadian terbesar berada di sub-Sahara Afrika, Amerika, Cina, dan Asia Timur. Sekitar 60% dari 220 juta penduduk Indonesia menderita kecacingan, 21% diantaranya merupakan anak sekolah dasar dengan rata-rata per orang terdapat enam ekor cacing (Bedah & Syafitri 2018). Infeksi kecacingan banyak terjadi pada anak usia sekolah yaitu cacing STH. Cacing STH merupakan cacing usus yang menyebar melalui media tanah. Terdapat tiga jenis cacing STH di Indonesia yaitu cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator Americanus).
Actions (login required)
|
View Item |