Indah Norma Triana, - and Herry Agoes Hermadi, -
(1994)
Kadar Progesteran Serum Darah Pada Sapi Perah (FH) Yang Mengalami Infertilitas Karena Korpus Luteum Persisten.
Lembaga Penelitian Universitas Airlangga, Universitas Airlangga.
(Unpublished)
Abstract
Pada umumnya gangguan hormonal yang mempengaruhi reproduksi pada sapi perah betina berpusat pada hormon gonadotropin dari hipofisa’ anterior yaitu FSH, LH dan hormon ovarium yaitu estrogen dan progesteron. Oleh karena itu, perlulah diketahuid siklus birahi sapi betina yang normal sehingga dapat diketahui secara dini adanya gangguan reproduksi, misalnya : sapi betina tersebut mempunyai penyimpangan siklus birahi anestrus ( tidak munculnya birahi ) sampai ke siklus birahi yang tidak teratur atau bahkan birahi yang terjadi secara terus menerus ( Salisbury dkk.,1985).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar progesteron serum darah pada sapi perah yang mengalami korpus luteun Persen ( gangguan reproduksi ) melalui pemeriksaan sistem RIA dengan membandingkan dengan kadar progesteron sapi perah siklus normal.
Pada penelitian ini digunakan hewan coba sapi perah FH sebanyak 16 ekor induk betina dewasa yang sudah pernah beranak yang dibagi dalam 2 kelompok terdiri dari 8 ekor penderita korpus luteum persisten dan 8 ekor sapi perah yang mempunyal siklus birahi normal untuk diambil darahnya melalui vena jugularis dengan venoject tabung hampa steril sebanyak masing-masing S ml darah. Jadwal pengambilan darah pada masing-masing kelompok kontrol dilakukan 3Z kali yaitu, pada hari ke 0 (saat estrus), hari ke 14 siklus birahi dan hari ke 21 siklus birahi. Pengambilan darah pada kelompok perlakuan dilakukan 3 kali yaitu pada pengambilan pertama dianggap sebagai hari ke O (pengambilan pertama ), hari ke 14 setelah pengambilan pertama dan hari ke 21.
Actions (login required)
|
View Item |