Hubungan Antara Dosis Pemberian Larutan Lugol Intra Uterin Dengan Kecepatan Dan Prosentase Timbulnya Birahi Pada Kambing Kacang Betina

Darmawan Mulyadi (2001) Hubungan Antara Dosis Pemberian Larutan Lugol Intra Uterin Dengan Kecepatan Dan Prosentase Timbulnya Birahi Pada Kambing Kacang Betina. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text
abstrak darmawan.pdf

Download (53kB)
[img] Text
darmawan.pdf

Download (7MB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan timbulnya birahi dan prosentase terjadinya birahi pada kambing kacang betina yang diberi larutan lugol secara intra uterin. Pada penelitian digunakan 28 ekor kambing kacang betina dewasa yang sudah beranak sekali dan dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yang masing-masing terdiri dari 7 ekor. Ke empat perlakuan tersebut adalah pemberian NaCI fisiologis intra uterin(PO), pemberian larutan lugol intra uterin 5 ml(Pl), 10 ml(P2), 20 ml(P3). Perlakuan diberikan setelah hewan memasuki fase luteal dengan pemberian PGF2u intra muskuler. Perlakuan diberikan pada hari ke 6 setelah timbulnya birahi. Pengamatan timbulnya birahi dengan melihat gejala klinis dan pejantan pengusik, untuk data kecepatan timbulnya birahi dianalisa dengan menggunakan uji F dan bila hasilnya berbeda nyata maka dilakukan uji Beda Nyata Terkecil dengan taraf signifikasi 5 %, untuk data prosentase diujj dengan menggunakan uji Eksak Fisher. Hubungan antara volume dengan kecepatan dan prosentase dengan menggunakan uji Korelasi Regresi. Hasil yang diperoleh dari ke empat perlakuan adalah : kontrol (PO) (10,99 ± 0,8941), Iarutan Iugol 5 ml (Pl)(9,61 ± 1,3219), larutan lugol ml (P2) (6,07 ± 0,7585), larutan Iugol 20 ml (P3) (4,82 ± 0,3539), dimana diantara ke empat perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan timbulnya birahi paling cepat pada P3 yang tidak berbeda nyata dengan P2. Sedangkan untuk prosentase timbulnya birahi adalah : PO dan PI adalah 0 %, P2 adalah 57,14 % dan P3 adalah 100 %. Hubugan antara dosis dengan kecepatan berbanding terbalik dengan arti peningkatan dosis pemberian maka timbulnya birahi makin cepat dan hubungan antara dosis dan prosentase timbulnya birahi berbanding lurus yang berarti pemberian dosis yang tinggi akan meningkatkan prosentase timbulnya birahi. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa larutan Iugol 2,5 % dengan volume 20 ml dapat dipakai sebagai alternatif pengganti preparat PGF2a untuk induksi birahi pada kambing kacang betina.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan > Ilmu Kedokteran Hewan Dasar
Creators:
CreatorsNIM
Darmawan MulyadiUNSPECIFIED
Depositing User: Turwulandari
Date Deposited: 01 Mar 2024 07:50
Last Modified: 01 Mar 2024 07:50
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/130640
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item