MEYLINDA PURNAMASARI, 030315772 (2007) MULTILATERAL INVESTMENT GUARANTEE AGENCY (MIGA) SEBAGAI SALAH SATU BENTUK JAMINAN BAGI INVESTOR DI INDONESIA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-purnamasar-5702-fh2090-t.pdf Download (360kB)
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2008-purnamasar-5702-fh20907.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

a. Investasi asing di Indonesia diatur dalam UU No. 1 Tahun 1967 yang diubah dengan UU No.11 Tahun 1970 dan Penanaman Modal Dalam Negeri diatur dalam UU No.6 Tahun 1968. Saat ini peraturan tersebut telah diganti dengan UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dengan adanya UU penanaman modal yang baru tersebut, maka tidak ada lagi perbedaan peraturan untuk PMA dan PMDN. Ciri investasi secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-undang tersebut dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti pemilik modal mengelola dan secara langsung menanggung resiko dari penanaman modal tersebut. Dalam hal ini bahwa Perusahaan Modal Asing (PMA) haruslah berbentuk Perseroan Terbatas. Hakekat Perusahaan dengan Penanaman Modal Asing adalah adanya fasilitas yang berupa Insentif dan Jaminan. b. Peran MIGA dalam rangka Investasi asing adalah suatu Badan internasional global di bawah naungan Bank Dunia yang bergerak di bidang penjaminan atau peasuransian kegiatan penanaman modal asing khususnya di Negara-negara berkembang. Untuk menghilangkan rasa takut terhadap resiko non-komersial, MIGA mengeluarkan asuransi jangka panjang tehadap kemungkinan terjadinya resiko non-komersial. Sesuai dengan kebebasan praktek asuransi, jaminan asuransi tidak termasuk kerugian yang diakibatkan dari tindakan maupun kelalaian pemerintah yang terjadi sebelum jaminan asuransi dikeluarkan atau apabila para investor telah menyetujuinya terlebih dahulu. Di Indonesia, jaminan kebijakan MIGA mencakup dua kasus, yaitu tambang Freeport McMoRan Grasberg dan PT East Java Power Co. PT. Freeport membatalkan jaminan dari MIGA dengan tujuan membebaskan diri dari kewajiban untuk mematuhi pedoman lingkungan Bank Dunia Dalam kasus PT East Java Power Co, Indonesia harus membayar sebesar 15 juta dollar kepada MIGA dengan alasan bahwa Pemerintah Indonesia telah melakukan pembatalan perjanjian (breach of contract).

Actions (login required)

View Item