Hadnyonowati Lestari Kuncoro Ningtyas
(2003)
Kejadian Infestasi Kutu dan Penanganannya pada Kambing Peranakan Etawah di BPT dan HMT Singosari Malang.
Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (FULLTEXT)
7. HADNYONOWATI LESTARI KUNCORO NINGTYAS20240130_09464185.pdf
Download (2MB)
|
Abstract
Dalam era reformasi, peternakan masih menjadi andalan masyarakat baik masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan, karena itu peternakan di Indonesia berkembang dengan pesatnya, namun demikian dari sisi penyediaan protein hewani untuk kebutuhan konsumsi masyarakat masih belum mencukupi. Peningkatan pendapatan dan pertumbuhan penduduk Indonesia mengakibatkan semakin meningkat pula tuntutan masyarakat akan pemenuhan gizi khususnya protein hewani. Salah satu sumber protein hewani tersebut adalah daging dan susu kambing. Upaya yang ditempuh pemerintah untuk meningkatkan penyediaan protein hewani tersebut adalah peningkatan usaha kambing peranakan etawah baik dari segi alih teknologi modern maupun dari segi menejemennya. Peningkatan usaha kambing etawah ini bertujuan untuk menyediakan bahan pangan asal hewan, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam pemeliharaan kambing harus diperhatikan agar tidak menimbulkan kerugian bagi peternak. Salah satu penyakit yang sering menyerang kambing adalah infestasi kutu. Infestasi kutu pada kambing sering diabaikan oleh peternak Infestasi kutu ini sangat berbahaya karena sangat merugikan bagi peternak. Bila infestasi kutu ini tidak cepat diberantas maka akan menimbulkan berbagai macam penyakit contohnya seperti skabies, disamping kerugian akibat penurunan berat badan dan mutu kulit yang tidak baik. Infestasi kutu terjadi karen,a adanya beberapa faktor yang memicu infestasi kutu yaitu perawatan dan pengendalian yang kurang diperhatikan. Perawatan kambing yang balk adalah dengan memandikan kambing satu minggu sekali atau dua minggu sekali dan dengan mencukur bulunya untuk mengurangi jumlah kutu yang ada.
Actions (login required)
|
View Item |