Jajang Riwandoko
(2003)
Budidaya Lebah Madu Jenis Apis Cerana Dengan Sistem Stup di Desa Selokajang Srengat Blitar.
Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (FULLTEXT)
9. jajang riwandoko_20240202_07531346.pdf
Download (2MB)
|
Abstract
Dapat dikatakan bahwa hampir seluruh wilayah hutan di Indonesia terdapat Iebah hutan Apis dorsata yang sangat produktif menghasilkan madu. Untuk lebah lokal Apis cerana yang produktif menghasilkan madu juga tersebar di seluruh kepulauan nusantara. Demikian juga dengan Iebah impor Apis mellifera linnaeus juga telah berhasil dikembangkan dan dapat beradaptasi dengan baik di alam Iingkungan Indonesia. Dengan kondisi ini seharusnya Indonesia dapat mengoptimalkan produksi madunya. Karena untuk usaha ternak Iebah madu ini tidak terlalu sulit dalam arti tidak memerlukan keahlian khusus, dan mullah dipelajari, walaupun masyarakat tersebut pendidikannya terbatas. Yang terpenting dari usaha ini adalah tersedianya makanan untuk lebah berupa nektar dan tepung sari yang semuanya didapatkan pada tanaman yang sedang berbunga, dimana dalam hal ini Indonesia sangat kaya. Selain itu dapat dikatakan bahwa hampir semua daerah di seluruh propinsi Indonesia mempunyai potensi (cocok) untuk pengembangan budidaya Iebah madu, dari Aceh sampai Irian Jaya. Dampak positif terhadap Iingkungan, secara tidak Iangsung akan dapat dirasakan pengaruhnya terhadap kesehatan Iingkungan apabila konsumsi madu masyarakat sekitar menjadi meningkat dengan adanya kernudahan memperoleh madu dan hash sampingan Iainnya yang memiliki nilai gizi tinggi. Aktivitas Iebah dalam pengumpulan nektar tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman, tapi justru lebih banyak membantu proses persarian pada bunga sehingga menunjang terjadinya pembuahan tanaman.
Actions (login required)
|
View Item |