R. Adi Cahyo Wibowo
(2024)
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jarong (Achyranthes Aspera Linn) Terhadap Jumlah Spermatosit dan Spermatid pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (FULLTEXT)
15. R. Adi Cahyo Wibowo_20240201_13392161.pdf
Download (5MB)
|
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak daun jarong (Achyranthes avera Linn) terhadap hambatan spermatogenesis melalui perubahan pada jumlah spermatosit dan spennatid pada blus putih (Rafts norvegicus).
Hewan oohs yang digunakan untuk pengujian antifertilitas terdiri daii 24 ekor tikus untuk perlakuan. Rancangan pereobaan yang digunakan dalam penetitian ini Walsh Rancangan Acak Lengkap yang dibagi dalam 4 ketompok perlakuan rnasing-masing 6 ulangan. Kelompok kontrol (PO) diberikan 1,75 ml suspensi CMC 2 %, perlakuan 1 (P1) diberikan suspensi ekstrak daun jarong (Achyranthes aspera Linn) 242 mg / kg BB, perlakuan 2 diberikan suspensi estrak daun jarong (Achyrant-hes aspen: Linn). 300 mg / kg BB, dart perlakuan 3 diberikan suspensi ekstrak dawn jarong (Achyranthes aspera Linn) 363 mg / kg BB yang diberikan per oral selama 14 hari, lalu pada hari ke-15 dilakukan kastrasi, kemudian testis dui tikus putih (Ram is norvegicus) dibuat histopatologinya untuk raengetahui jumlah spermatosit dan spermatid. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan P.11-1T, jika ada perbedaan yang sangat nyata dilanjutkan dengan i,Jji BNT 3 % (P<0,05).
Basil penelilian, menunjukkan bahwa diantara perlakuan terdapat perbedaan jumlah spennatosit yang sangat nyata, dimana PO sangat berbeda nyata dengan P2, P3, sedangkan antara PO dan P1 tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dan dimana pada P2, P3 terjadi penurunan jumlah spematosit yang sangat drastis. Begitu jugs pada jumlah spennatid menunjukkan bahwa diantara perlakuan terdapat perbedaan yang sangat nyata, dimana PO sangat berbeda nyata dengan P2, P3, sedangkan diantara PO dan. P1 tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dan dimana pada P2, P3 terjadi penurunan jumlah spermatid yang sangat drastis. Berdasarkan basil penelitian dapat dinyatakan bahwa dosis 300 mg/ kgBB merupakan dosis efektif antifertilitas pada tikus putih (Rama norvegicus).
Actions (login required)
|
View Item |