Khairudin Irfansyah, -
(2002)
Studi Tentang Kualitas Fisik Air (Suhu dan Ph) Dan Pemberian Pakan Buatan Terhadap Kualitas Warna Ikan Koi Kohaku Di Kelompok Tani Hias Lestari Desa Sukorejo Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar.
Tugas Akhir D3 thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Banyak pendapat yang berkembang mengenai asal usul koi, seperti yang diungkapkan Takco Kuroki yang menyebutkan bahwa koi bcrasal dari Persia yang kemudian di bawa ke Jepang olch orang Cina dan Korea. Bangsa Cinalah yang pcrtama kali mcmbudidayakan ikan Karpcr sebagai cikal bakal ikan koi . Setclah sampai kc Jcpang, para pctcrnak ikan di pcgunungan Ojiya, Nigata mulai rncmbudidayakan ikan koi dan ternyata berkembang di desa sekitarnya scprti dcsa Takcrawa, desa 1-ligayasima, desa Ota, desa Taneuhara, dan desa Kamaghasima. (Susanto, 1999) Koi identik dengan .Jcpang, ikan itu tclah dianggap sebagai tonggak budaya Jcpang yang sangat dijunjung tinggi. Dahulu bangsa mcnycbutnya koi dengan nama nama yang berbeda seperti Mayogoi (Karper yang berpola bagus), 1-lanogoi (Karper kembang), . lrogoi (Karper warna) namun karena kelokanya ikan ini disebut Nishikiogoi . (Susanto, 1999) Keseriusan terhadap ikan koi mulai berkembang, akhirnya berbagai kegiatan/usaha yang menyangkut kualitas warna ikan koi, dapat dilakukan dengan pemberian pakan yang bisa menguatkan pigmen dari warna ikan koi, karcna nilai jual ikan koi sangat ditentukan oleh kualitas warna ikan itu sendiri. Mahalnya pakan yang berpengaruh terhadap. kualitas warna ikan, di kelompok tani Hias Lestari, desa Sukorejo, kecamatan Udan Awu, kabupaten Blitar berusaha menemukan cara yang baik untuk memperbaiki kualitas warna ikan koi, dengan cara menggunakan pemberian pakan dengan bahan yang ada di alam dan mudah dicari juga murah. Bahan bahan tersebut adalah daun daunan yang mempunyai sifat pekat dan jenis crustaceae.
Actions (login required)
|
View Item |