Mochamad Lazuardi
(2024)
Perbandingan Efektifitas Formalin 0,05% Dengan Acetylethyleneimine (Aei) 0,05% Sebagai Inaktifan Terhadap Virus Penyakit Mulut Kuku (Pmk) O Java 83.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Vaksinasi adalah salah sate cara uencegahan timbul nya wabah Penyakit Mulut Kuku ( PMK ), dimana hingga scat ini dibeberapa propinsi Indonesia masih belum bebas. Bah¬kan pida bulan dull 1985, timbul leti/pan wabah di Pulau da wa yang dikenal dengan type 0 strain Java 83. Seperti vi¬rus PMK pada umumnya, virus ini tergolong Pico RNA single-stranded.
Dalam kaitannya dengan vaksin, tidak.lepers dari masa lah inaktifan. untuk pembuatan vaksin inaktif. .Salah sa¬tu cara inaktifasi adalah dengan menambahkan bahan inakti¬fan pada suspensi virus,
Beberapa bahan kimia yang sering digunakan adalah Be ta-propiolactone, Hydroxylamine, Acetylethyleneimine ( AE¬I ), Ulycidaldehyde ( GDA ), Ethylethyleneirriine ( EEl ) dan yang tergolong p.ling lama adalah Formalin. Dari hasil penelitian, ternyata AEI lebih cepat meng inaktifkan virus dibanding Formalin. Terbukti dengan ce¬patnya pencapaian harga 0 TOIL'0 iml pads. kelompok contoh
akibat pemberian. AEI. Disamping itu diperoleh hasil, deng an makin lamanya waktu inaktifasi makin menurun titer vi¬rus hingga didawtkan harga titer 0 TOID50/ml.
Pada penelitian ini diperoleh waktu inaktifasi yang berkisar antara 24-36 jam, hal ini diseb,2bkan waktu penga¬matan relatif lama yaitu 12 jam.
Actions (login required)
|
View Item |