Pramita Nindya Saraswati
(2024)
Potensi Infusa Bawang Putih (Allium Sativum) terhadap Gambaran Histopatologi Sekum Ayam Broiler yang Diinfeksi Escherichia Coli.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (FULLTEXT)
23. Pramita Nindya Saraswati_061111207.pdf
Download (4MB)
|
Abstract
Peternakan unggas di Indonesia menjadi tumpuan utama dalam pembangunan peternakan karena ternak unggas memberikan kontribusi terbesar dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani asal ternak. Upaya untuk meningkatkan produksi peternakan merupakan peketjaan rumah bagi bangsa ini, karena bukanlah jaminan bagi suatu usaha khususnya yang bergerak dibidang peternakan unggas dapat berjalan mules tanpa adanya kendala. Salah satu kendala yang menjadi momok sangat menakutkan bagi pars petemak adalah serangan penyakit. Pada tahun 2013, penyakit bakterial pada ayam pedaging salah satunya didorninasi oleh penyakit kolibasilosis yang merupakan penyakit akibat dari infeksi bakteri Escherichio call. Penyakit ini mempunyai banyak manifestasi dalam bentuk kelainan organ. Bakteri E coil dapat ditemukan di dalam saluran pencernaan ayam, salah satunya adalah sekum. Secara histology, sekum memiliki jumlah sel goblet dan nodus limfatikus lebih banyak dibanding dengan bagian usus yang lain. Sel goblet dan nodus limfatikus memegang fungsi renting apabila terjadi infeksi saluran eema, karena sel goblet berperan dalam memproduksi mukus sedangkan nodus limfatikus berperan sebagai organ limfoid yang melindungi saluran mum dari invasi ages infeksius.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok PO(+) dari pemberian E. coil sebanyak 3 x 108 CFUlinl, dapat menyebabkan kelainan patologi berupa edema submukosa, infiltrasi sel radang, deplesi sel goblet, dan kerusakan pada epitel mukosa. Allicin sebagai art antibakteri yang terkandung dalarn bawang putih terbukti dapat memperbaild kelainan patologi tersebut, sehingga gambaran histopatologi yang diperoleh hampir sama mendekati dengan gambaran histopatologi dari kontrol negatif atau PO(-). Allicin bekerja dengan merusak dinding sel, mengganggu metabolisme sel, dan menghambat sintesis protein dari bakteri. Selain itu alliciu jugs menghambat sintesis RNA dan DNA secara cepat dan menyeluruh.
Actions (login required)
|
View Item |