Eka Yulia Anik Rumsiana
(2002)
Studi Tentang Teknik Ablasi Terhadap Fekunditas Udang Windu ( Penaeus Monodon) Di Unit Pembenihan Udang Gelung, Situbondo.
Tugas Akhir D3 thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Usaha budidaya udang windu yang sedang digalakkan pemerintah untuk meningkatkan devisa negara perlu diimbangi dengan menyediakan benih yang bermutu dan berkesinambungan. Kesinambungan produksi benih udang windu hanya dapat dihasilkan melalui pembenihan yang dilakukan secara terkendali oleh manusia.
Didalam usaha pembenihan ini, terdapat salah satu masalah yang dihadapi pembenihan adalah masalah ketidaktersediaan induk matang telur.Untuk memenuhi kebutuhan benur, maka penyediaan benih perlu mendapatkan perhatian utama. Kebutuhan benih selama ini dipenuhi dari alam dan melalui balai benih (hatchery). Benih dari alam ketersediaannya tidak berkesinambungan dan ukurannya tidak seragam. Sedangkan benih dari hatchery dapat diperoleh pada saat dibutuhkan dengan jumlah yang diinginkan dan mempunyai ukuran tubuh yang relatif sama. Setelah teknik ablasi mata diterapkan secara massal di Indonesia Ketersediaan induk matang telur lebih terjamin sepanjang musim, tetapi masalah aplikasinya terhadap calon induk yang dipelihara dipembenihan hingga dapat menghasilkan telur dan menetas manjadi nauplius yang sehat dalam jumlah yang cukup dengan mutu yang baik masih belum dikuasai secara merata.
Actions (login required)
|
View Item |