Yayuk Ratnasari Dewi Anggreni
(2019)
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Tradisi Magibung Masyarakat Karangasem Dengan Selfmanagementdiet Penderita Diabetes Mellitus : Penelitlan Cross Sectional.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (fulltext)
yayuk ratnasari dewi anggreni20240205_11471709.pdf
Download (4MB)
|
Abstract
Pengantar. Diabetes Melitus (DM) sebagai salah satu dari non-communicable diseases (NCDs) yang membutuhkan kemandirian penderita dalam mengelola gaya hidup, salah satunya diet tepat jadwal, jumlah, dan jenis (3J). Pemahaman pasien DM yang kurang dan kewajiban berparsipasi dalam tradisi merupakan faktor yang menghambat penderita DM sehingga tidak menjalankan diet 3J dan menyebabkan self-management buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan tradisi magibung masyarakat Karangasem dengan self-management diet penderita
diabetes melitus.
Metode. Rancangan penelitian menggunakancross sectional. Populasinya adalah pasien diabetes melitus tipe 2 di Kabupaten Karangasem. Total sampel adalah 138 responden, diambil sesuai kriteria inklusi dan ekslusi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan tradisi magibung masyarakat Karangasem.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah self management diet. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner, dan data dianalisis dengan menggunakan analisis spearman rho.
Hasil. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan dengan
self-managementdiet (p==O,OOO) dan tidak ada hubungan tradisi magibung masyarakat
karangasem dengan self-management diet (p==O, J 84).
Diskusi. Tingkat pendidikan, usia dan tingkat ekonomi memiliki faktor dominan dalam
tingkat pengetahuan penderita DM di Kabupaten Karangasem. Diet DM tidak menghambat penderita untuk tetap berpartisipasi dalam tradisi magibung dengan tetap memperhatikan kontrol diri. Untuk petugas kesehatan diharapkan lebih mengoptimalkan health education dengan memperhatikan budaya setempat kepada penderita DM dengan lebih ditekankan kepada masyarakat khususnya dengan kelompok usia lansia agar lebih memahami tentang manajemen diri DM, melalui kegiatan diskusi dalam bentuk kunjungan rumah (puskesmas keliling), konseling atau mengadakan perkumpulan khusus untuk penderita DM.
Actions (login required)
|
View Item |