Etika Indri Astuty, - (2020) Laporan Pelaksanaan Magang Di Bidang Pencegahan, Mitigasi, Dan Kesiapsiagaan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tanggal 6 Januari – 6 Februari 2020 : Gambaran Pelaksanaan Assessment Of Risk Factor (Hazard, Vulnerability, And Capacity) Dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan Di Kabupaten Banjar Tahun 2015 Dan 2018. Laporan Magang thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (FULLTEXT)
Magang-Laporan Magang Etika di PMK PKK.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Bidang Pencegahan, Mitigasi dan Kesiapsiagaan (PMK) di Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merupakan bidang yang terdiri dari 2 sub bidang yaitu Sub Bidang Pencegahan dan Mitigasi, dan Sub Budang Kesiapsiagaan. Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penanggulangan krisis kesehatan di bidang pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan. Dalam pelaksanaan Assessment of Risk Factor (Hazard, Vulnerability,Capacity) Bidang PMK merupakan penyelenggara utama. Penanggulangan Krisis Kesehatan di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah dengan melaksanakan Program Penguatan Kapasitas 170 Kabupaten/Kota Rawan Bencana melalui siklus 3 tahunan, sasaran pelaksanaan program ini adalah Dinas Kesehatan kabupaten/kota maupun provinsi, 5 kegiatan yang menjadi progam unggulan 3 tahun ini adalah asistensi (assessment ancaman, kerentanan, kapasitas), peta respon, rencana kontijensi, TTX, dan simulasi. Kegiatan Assessment of Risk Factor (Hazard, Vulnerability,Capacity) dilaksanakan di 170 kabupaten/kota dimana setiap tahun dilakukan di 34 kabupaten/kota di 8 Provinsi mulai tahun 2015 menggunakan kuesioner sebagai instrument. Kegiatan ini adalah kegiatan paling pertama yang dilakukan oleh Pusat Krisis Kesehatan dalam program unggulan, target kabupaten/kota pelaksanaan adalah berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) yang memuat kabupaten/kota ataupun provinsi yang sudah diperhitungkan tingkat risiko multi bencananya dalam kategori tinggi. IRBI dibuat oleh BNPB setiap 5 tahun sekali. Pusat Krisis Kesehatan menggunakan IRBI tahun 2013 untuk pelaksanaan program tahun 2015-2019. Menggambarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pelaksanaan Assessment of Risk Factor (Hazard, Vulnerability,Capacity) di Kabupaten Banjar tahun 2015 dan tahun 2018 Berdasarkan hasil analisis SWOT untuk menilai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pelaksanaan Assessment of Risk Factor (Hazard, Vulnerability, and Capacity) di Kabupaten Banjar Tahun 2015-2018 dalam bentuk kuadran, berada pada posisi kuadran I. Posisi kuadran ini berarti pelaksanaan Assessment of Risk Factor (Hazard, Vulnerability, and Capacity) di Kabupaten Banjar Tahun 2015-2018 dalam kondisi yang prima atau mantap, sehingga pelaksanaan ini mungkin untuk terus melakukan perkembangan agar mencapai tujuan yang maksimal dan bisa berkembang lebih cepat Ada 5 point rekomendasi yang bisa penulis berikan untuk pelaksanaan Assessment of Risk Factor (Hazard, Vulnerability, and Capacity) kedepannya secara umum maupun khusus untuk Kabupaten Banjar jika dilakukan kembali kegiatan yang sama yaitu dari segi sumber daya manusia, proses, sebelum pelaksanaan, tindak lanjut, dan output pelaksanaan.
Item Type: | Thesis (Laporan Magang) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine | ||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > S1 Kesehatan Masyarakat | ||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Dwi Prihastuti | ||||
Date Deposited: | 22 Mar 2024 02:50 | ||||
Last Modified: | 22 Mar 2024 02:50 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/132306 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |