Indra Subekti, -
(2024)
Bentuk dan Kepadatan Kandang Ayah Pedaging di Wilayah Kecamatan Benowo dan Lakarsantri Kotamadya Surabaya.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Survei yang telah dilakukan terhadap 30 peternakan
ayam pedaging yang berada di Keeamatan Benowo dan Keeamatan
Lakarsantri menunjukkan bahwa penggunaan atap bentuk huruf "A"
dengan bahan genteng banyak dipakai oleh peternak (43,33%),
ke·mudian berturut-turut atap bentuk huruf "A" dengan bahan
seng ( 20%) , atap bentuk huruf "An dengan ·bahan rumbia
(10%). Sedangkan bentuk atap setengah monitor dan a tap mo~
niter dengan bahan genteng masing-masing sebanyak 3,33%.
Bahan penyekat panas yang dipakai peternak pada umumnya
anyaman bambu a t au ~ edeg C43,32%), bahan l ain yang dipakai
adal ah plastik (3,33%). Pada umumnya peternak yang menggunakan
bahan seng s ebagai atap kandang juga menggunakan penyekat
panas (26,66%) dan atap genteng dengan bahan plastik
sebagai penyeka t pana s sebanyak 3, 33'7-6. Bilah- bilah bambu
yang dianyam atau dipasang pada posisi berdiri. t egak sebagai
dinding kandang oleh peternalt ( 86 , 66%) , kerenggangan dinding
b~rkisa r antara 1,5 - 6 em dengan kerenggangan rata-rata
3,9 ..!. 1,2_8 em. Kay:a t _ ~,C!_m _ d e n g an kerenggangan 6 - 8 em juga
di pakai se bagai din ding kandang ( 13, 3 3%) • La..."l tai pada t yang
terdiri dari t anah yang diker::J.skan paling banyak dipakai (80%)
dibandingkan dengan lantai berlubang (20%). Semua peternak memakai
sekam padi sebagai alas litter, dengan ketebalan ratarata
3,05 + 1, 79- em. Lebar tepi atap rata-rata 0,73..!. 0,13 m.
Sistim pengaturan 1 ruang dipal~ai oleh semua peternak. Kepadatan
kandang berkisar antara 5,35 - 27,36 ekor/ m2 , dengan
kepadatan r a ta-rata 10,38 ! 4,18 ekor I m2 •
Actions (login required)
|
View Item |