DYAN DWI WAHYUNINGSIH, - (2004) KAJIAN PENANGGULANGAN BOVINE EPHEMERAL FEVER DAN PENANGANAN SAPI POSTPARTUS PADA SAPI PEKAH DI KECAMATAN REJOTANGAN WILAYAH KERJA POS KESEHATAN HEWAN REJOTANGAN TULUNGAGUNG. Tugas Akhir D3 thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text KAJIAN PENANGGULANGAN BOVINE EPHEMERAL FEVER DAN -DYAN DWI WAHYUNINGSIH - ABSTRAK.pdf Download (615kB)
	Text KAJIAN PENANGGULANGAN BOVINE EPHEMERAL FEVER DAN -DYAN DWI WAHYUNINGSIH.pdf Download (1MB)

Abstract

Bovine Ephemeral Fever dan Penanganan Sapi Post Partus merupakan dua kasus terbanyak yang terjadi selama Praktek Kerja Lapangan di Pos Kesehatan Hewan Rejotangan Tulungagung. Gejala klinis Bovine Ephemeral Fever dicirikan dengan adanya demam atau peningkatan suhu tubuh, kepincangan, adanya leleran dari mulut dan hidung, kelesuan, nafsu makan dan minum menurun serta ruminasi terbatas. Dampak yang ditimbuIkan dari Bovine Ephemeral Fever adalah adanya penurunan produksi susu, morbiditas yang tinggi namun angka mortalitas relatif rendah. Pengobatan dapat dilakukan dengan mengurangi keradangan, menghilangkan kekakuan dan mencegah infeksi sekunder. Terapi yang diberikan dapat berupa 15 ml Novamidon untuk menurunkan suhu tubuh, 10 mI B Complex untuk meningkatkan vitalitas dan 10m 1 B 1 untuk relaksasi otot, ketiga terapi tersebut diberikan secara intra muscular. Penanganan sapi post partus dapat diberikan berupa air minum yang cukup dan dapat ditambahkan gula dan sedikit garam sebagai pengganti tenaga yang hiIang. Terapi supportif yang diberikan dapat berupa 20 ml Medoxy L yang berfungsi sebagai antibiotik (mencegah terjadinya infeksi post partus) dan 20 ml B Complex yang berfungsi sebagai multivitamin penambah tenaga.

Actions (login required)

View Item