HARI KRISTIANTO WAHYU KURNIAWAN, 030215358 (2006) HAK ATAS TANAH DI LOKASI TRANSMIGRASI LOKAL YANG BERASAL DARI HAK ERFPACHT (STUDI KASUS DI DESA SUMBER AGUNG, KECAMATAN PLOSOKLATEN, KABUPATEN KEDIRI). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-kurniawanh-2384-kkbkk-2-k.pdf Download (306kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-kurniawanh-2384-fh2670-h.pdf Restricted to Registered users only Download (935kB) | Request a copy

Abstract

1. Kesimpulan a. Tanah dengan verponding nomor 52 Persil Bandulan I Desa Sumberagung, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri pada awalnya, yaitu pada tahun 1887, merupakan tanah yang dilekati dengan hak erfpacht yang tunduk pada Burgerl jk Wetboek. Pada tahun 1960 diundangkanlah UUPA yang didalamnya mengatur konversi hak-hak barat termasuk hak erfpacht sebagaimana yang sedang melekat pada tanah tersebut. UUPA mengatur bahwa hak erfpacht tersebut dikonversi menjadi Hak Guna Usaha yang berlaku hingga jangka waktu yang ditetapkan pada hak sebelumnya berakhir. Dengan berakhirnya jangka waktu tersebut maka tanah tersebut menjadi tanah negara. b. Sebagai tanah negara maka negara memiliki wewenang yang luas dan penuh atas tanah tersebut. Negara berwenang untuk memberikan tanah tersebut kepada seseorang atau badan-hukum dengan sesuatu hak menurut peruntukan dan keperluannya. Saran a. Permasalahan siapakah yang berwenang untuk menguasai tanah yang dipermasalahkan para pihak diatas seharusnya dapat diselesaikan dengan sikap tegas dari Badan Pertanahan Nasional yang menyatakan bahwa tanah tersebut adalah tanah negara sehingga negaralah yang berwenang secara penuh untuk mengatur tanah tersebut. b. Berkenaan dengan status tanah negara, maka negara perlu segera memberikan hak atas tanah kepada para peserta transmigrasi untuk memberikan kepastian hukum terhadap kepemilikan tanahnya.

Actions (login required)

View Item