Erwin Kurniawan, 030111067 U (2006) PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA APOTEKER PENGELOLA APOTEK (APA) DENGAN PEMILIK SARANA APOTEK (PSA). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2007-kurniawane-3963-kkbkk-2-k.pdf Download (311kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-kurniawane-3963-fh3907-p.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

a. Perjanjian kerjasama pengelolaan apotik antara pemilik sarana apotek (PSA) dengan apoteker pengelola apotek (APA) telah disepakati oleh kedua belah pihak sehingga mengikat kedua belah pihak sebagaimana mengikatnya undang-undang, karena telah dibuat memenuhi syarat sahnya perjanjian sebagaimana dimaksud oleh pasal 1320 B.W. Meskipun didasarkan pada perjanjian kerjasama pengelolaan apotik, apoteker tidak memperoleh bagian dari hasil keuntungan dari keseluruhan hasil kemajuan apotik, melainkan memperoleh honor jasa profesi dan bonus akhir tahun minimal sebesar 10 % tergantung pada kemajuan apotik. b. Apoteker dalam menjalankan tugas profesinya ternyata merugikan pasien, karena melayani pembelian obat jumlah obat yang diberikan tidak sesuai dengan jumlah yang ditulis oleh dokter dalam resep dokter. Tindakan apoteker yang demikian dapat dikatakan telah ingkar janji sekaligus perbuatan melanggar hukum. Apoteker yang terikat dalam suatu perjanjian kerjasama, namun karena klausula pasal 3 Perjanjian Kerjasama tersebut bertentangan dengan undang-undang, maka menjadi tidak mempunyai kekuatan mengikat, sehingga tanggung jawab dibebankan kepada apoteker, namun tanggung gugat dibebankan kepada pemilik apotik sesuai dengan pasal 1367 B.W.

Actions (login required)

View Item