NIDAA DINA AL HANIFA, 040510540 (2011) ANALISIS ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT SEMEN GRESIK Tbk. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2012-hanifanida-18665-a134--aabstrak.pdf Download (368kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2012-hanifanida-18665-a134--a.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu upaya perusahaan untuk menekan biaya yang digunakan yaitu dengan menyusun anggaran perusahaan sebagai perencanaan, koordinasi serta pengawasan dalam perusahaan. Penyusunan anggaran yang baik akan menunjang seluruh kegiatan operasional perusahaan. Anggaran dapat dipergunakan sebagai alat pengendalian kegiatan yang sedang dilaksanakan perusahaan. Dalam menjalankan operasional perusahaan peningkatan efisiensi biaya produksi merupakan langkah awal perusahaan, sehingga perusahaan dapat meminimalkan biaya produksi dan, mampu bersaing dengan perusahaan lain. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang, dimana elemennya adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Melalui pengembangan proses manufaktur yang sempurna dengan perencanaan anggaran yang tepat, perusahaan mampu mengendalikan operasional proses produksi yang berkaitan dengan kualitas produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana ketepatan anggaran biaya produksi yang terjadi dan menelaah elemen-elemen biaya produksi mana yang masih kurang efektif dan efisien dalam perencanaan anggarannya. Penelitian dilakukan pada PT Semen Gresik Tbk. Anggaran biaya produksi yang diteliti meliputi kurun waktu 3 tahun yaitu tahun 2007 sampai dengan 2009. Analisis yang digunakan adalah analisis varians biaya produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyusunan anggaran biaya produksi PT Semen Gresik sudah terkendali, karena rata-rata keseluruhan persentase nilai varians dari tahun 2007 sampai dengan 2009 memiliki nilai sebesar -4,85%, terjadi kondisi under-forecasted, tetapi nilainya rendah. Pada tahun 2008 perusahaan mengalami kondisi under-forecasted yang cukup tinggi dengan nilai rata-rata prosentase varians sebesar -25,88%. Biaya-biaya produksi yang perlu mendapat perhatian atas peren-canaan anggarannya adalah biaya deplesi, penyusutan dan amortisasi, karena menga-lami kondisi over-forecasted tertinggi, dan biaya urusan umum administrasi yang mengalami kondisi under-forecasted tertinggi. Biaya-biaya produksi lainnya masih efektif dan efisien karena memiliki prosentase varians yang rendah, yaitu di bawah 10%

Actions (login required)

View Item