Adhitia Sugiarto
(2012)
Perbedaan Waktu Inseminazi Buatan Terhadap Presentase Kebuntingan Domba Ekor Gemuk.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (FULL TEXT)
48. PERBEDAAN WAKTU INSEMINASI - ADHITA SUGIARTO.pdf
Download (1MB)
|
Abstract
Adhitia Sugiarto. Perbedaan waktu inseminasi buatan terhadap kebuntingan domba ekor gemuk. Dibimbing oleh Dr. Suherni Susilowati, drh., M. Kes sebagai dosen pembimbing pertama dan Prof Dr. Rochiman Sasmita, drh., M. S., MM sebagai dosen pembimbing kedua.
Penghasil sumber protein hewani yang lain selain ternak besar adalah ternak kecil termasuk domba. Kebutuhan daging masih belum terpenuhi oleh produksi dalam negeri. Tingginya permintaan akan daging telah berdampak terhadap tingkat permintaan bibit unggul untuk meningkatkan produktivitas ternak. Banyak kendala yang dihadapi untuk memenuhi target tersebut, di antaranya tingkat reproduksi yang tidak sesuai harapan (Nataatmaja dan Arifin, 2008). Sinkronisasi birahi dapat mengoptimalkan pelaksanaan inseminasi buatan dan meningkatkan fertilitas kelompok (Wenkoff, 1986). Perkembangan metode sinkronisasi birahi dengan menggunakan senyawa hormon progesteron dapat diserap melalui mukosa vagina secara perlahan-lahan dalam waktu ± 14-16 hari dan akan terjadi birahi dan ovulasi (Hullet dan Shelthon, 1980). Inseminasi buatan berhasil dengan baik maka spermatozoa dari pejantan harus ditumpahkan secara benar di dalam alat kelamin betina sehingga tidak mengurangi kesuburan sel spermatozoa dan menjamin terjadinya pembuahan yang optimal. Lama satu siklus birahi pada domba berkisar antara 16-17 hari. Lama birahi pada domba berkisar 24-36 jam, ovulasi terjadi 24-48 jam sejak mulainya birahi (Noakes, 1979).
Actions (login required)
|
View Item |