Sebastianus Fernandez
(2009)
Politik Bahasa Nasional Dan Daerah Dalam Perspektif Orang Lamaholot Menjadi Orang Indonesia.
Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Kajian ini mengenai dampak politik bahasa yang diterapkan di Indonesia bagi bahasa, nasionalisme dan etnisitas orang Lamaholot. Politik bahasa nasional telah berhasil menjadikan status bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan membangun nasionalisme di hampir seluruh masyarakat Lamaholot. Namun politik bahasa yang assimilationist yang dibimbing oleh idealisme monolingual dan ditujukan kepada homogenisasi linguistik bagi masyarakat Indonesia yang multi etnik tidak berhasil melenyapkan bahasa dan etnisitas masyarakat Lamaholot.
Di samping itu, politik corpus bahasa nasional yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang cenderung tidak egaliter, feodal dan birokratis (yang mungkin didominasi oleh kultur feodal) menimbulkan resistensi di kalangan masyarakat yang sedang berkembang menuju ke masyarakat yang lebih demokratis, termasuk di dalamnya masyarakat Lamaholot.
Metode penelitian ini adalah kualitatif yang dilakukan secara simultaneous cross sectional terhadap dua generasi Lamaholot untuk mendapatkan pemahaman subjektif subjek penelitian ini tentang (1) penerimaan dan/atau resistensinya terhadap politik bahasa nasional dan daerah dan (2) keindonesiaan dan/atau kelamaholotannya. Untuk mendapatkan pemahaman tentang ini, informasi diperoleh melalui multi-metode dalam fokusnya, yakni melalui observasi, wawancara mendalam, dan pengumpulan beragam bahan empiris seperti studi kasus; pengalaman pribadi; introspeksi, sejarah hidup, teks dan produk budaya; teks-teks observasional, historis, interaksional dan visual yang mendeskripsikan momen-momen rutin dan problematik serta makna dalam kehidupan individu.
Actions (login required)
|
View Item |