Hana Eliyani, - and Widjiati, - and Gracia Angelina Hendarti, - and Chairul Anwar Nidom, - (2010) MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI POTONG MELALUI RECORDING DAN PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI DI DESA JAMBU KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI. Project Report. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)

Text (FULL TEXT) 59. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI POTONG MELALUI RECORDING -Hana Eliyani tdk ada.pdf Download (792kB)

Abstract

Petani desa Jambu masih memiliki keterbatasan mengenai pengetahuan praktis dalam beternak sapi potong. Pengelolaan sapi potong, selalu dihadapkan pada masalah gangguan penyakit dan gangguan reproduksi yang berdampak negatif terhadap produktivitas sapi. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan sebagai proses alih teknologi dalam upaya meningkatkan kemampuan mengenali tanda-tanda gangguan kesehatan ataupun gangguan reproduksi serta memotivasi peternak untuk menjalankan recording/pencatatan dalam proses pemeliharaan sapi potong. Metode yang dipergunakan dalam pengabdian ini menggunakan pembinaan alih teknologi melalui ceramah, tutorial serta diskusi. Materi pendidikan berupa pengetahuan perihal gangguan kesehatan serta gangguan reproduksi pada ternak sapi diberikan secara praktis. Pentingnya melakukan recording pemeliharaan ternak, juga ditekankan untuk memotivasi petani dan kelompok ternak agar tidak mengabaikan kegiatan ini. Pada akhir ceramah, dibuka kesempatan berdiskusi agar petemak dapat mengungkapkan permasalahannya dan tim pengabdian menampung serta membantu memecahkan persoalan yang dihadapi peternak. Pelaksanan kegiatan lapangan, dilakukan tim bekerja sama dengan ketua kelompok ternak "Suko Tani" untuk melakukan penanganan, pengobatan dart pemantauan pemeliharaan sapi potong di beberapa lokasi. Penanganan kesehatan dibatasi terhadap sapi betina yang mengalami gangguan reproduksi dan kesehatan. Pese~ pengabdian dievaluasi melalui pretest dan post test. Ketua kelompok ternak juga memantau hasil penerapan recording secara berkala dan dievaluasi oleh tim Pengabdian Masyarakat Berdasarkan kajian terhadap peserta dapat dianalisis beberapa hal berikut ini. Pekerjaan utama sebagai petani (45.5%), dengan berkisar antara 18-63 tahun. Pendidikan terutama SMU (36.4%), SLTP dan SD( 27.3 dan 27.3 %). Delapan puluh tiga koma enam persen peserta, belum pemah mengikuti penyuluhan ternak sapi dan 34.5% mengaku belum cukup lama beternak sapi dengan status kepemilikan sapi antara 2-4 ekor. Motivasi beternak sapi sebagian besar adalah untuk dijual (45.5%), untuk investasi (9,1 %) dan sisanya untuk tujuan lain-lain. Hasil evaluasi ini mengungkapkan bahwa status kepemilikan sapi merupakan factor terkuat bagi peternak untuk aktif mengikuti penyuluhan. Mereka yang memiliki sapi lebih dari dua ekor umumnya menginginkan kegiatan ini berkelanjutan di kemudian hari. Kelompok ini pulalah yang lebih termotivasi untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat serta disiplin melaksanakan recording. untuk meningkatkan usahanya.Kegiatan penanganan Kesehatan , dilakukan terhadap beberapa ekor sapi milik peternak. Kasus penyakit yang tercatat antara lain, gangguan pencernaan, cacingan, gangguan reproduksi dan luka-luka. Kesimpulan hasil kegiatan ini adalah penyampaian alih teknologi mengenal kesehatan dan penanganan gangguan reproduksi pada Sapi potong dapat meningkatkan pengetahuan serta memotivasi peternak desa Jambu kecamatan Kayen Kidul untuk menjalankan pencatatan recording guna meningkatkan daya reproduksi/produktivitas sapi potong miliknya Saran yang perlu disampaikan adalah pembinaan ini perlu terus dipantau melalui kerjasama instansi dengan Dinas Peternakan kabupaten Kediri serta perangkat desa dan peternak diimbau meningkatkan kekuatan kelompok ternak agar secara berkesinambungan mengimplementasikan alih teknologi ini untuk mendukung keberlanjutan usaha sapi potong dan pembangunan wilayah desa Jambu kecamatan Kayen Kidul.

Actions (login required)

View Item