Mohammad Efendi, - (2005) Efektivitas Pendekatan Terapi Perilaku Kognitif Untuk Meningkatkan Persepsi Efikasi Diri (Perceived Self Efficacy) Tidak Merokok Di Kalangan Siswa SLTP. Disertasi thesis, Universitas Airlangga.

Text (fulltext) 17. EFEKTIVITAS PENDEKATAN TERAPI PERILAKU - M EFENDI.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Fenomena perilaku yang kelihatan menonjol dalam kehidupan seseorang, ketika memasuki fase remaja awal (pubertas) adalah banyaknya gejala negatif yang berpotensi muncul pada paruh perkembangannya. Salah satu gejala perilaku negatif tersebut adalah kebiasaan merokok. Perilaku merokok di kalangan remaja hingga kini ada indikasi menjadi masalah endemik, dan informasi terkini sudah sampai pada tahap yang sangat memprihatinkan. Hasil survei Departemen Pendidikan Nasional (2001) menyebutkan, bahwa jumlah perokok di kalangan remaja dengan usia antara 15 - 24 tahun mencapai 26,56 %, secara khusus 18 % remaja yang duduk di bangku SLTP mulai merokok, dan 11 % diantaranya mampu menghabiskan 10 batang per-hari. Penelitian lain menjelaskan bahwa pengalaman pertama anak mulai merokok teryata dimulai sejak tingkat SLTP (Bawazeer, Hattah, dan Mornles, 1999), dan 85% - 90 % remaja perokok dimulai sebelum usia 18 tabun (Smet, 1994). Hasil survei kebiasaan merokok para penumpang angkutan umum di kota MaJang, ditemukan 13,55% penumpang umum yang merokok Malah pelajar SL TP dan SLTA dengan usia antara 12 - 19 tabun (Jawa Pos, 2 Juni 2(03). Ada kekhawatiran bahwa semakin muda seseorang mulai menjadi perokok, makin besar kemugkinan yang bersangkutan menjadi perokok berat di usia dewasa (Leventhal, 1988; Dhuyvettere, 1990). Perilaku merokok diduga menjadi pintu masuk pertama (first step) terbadap perilaku negatif lainnya, seperti: minum alkohol, penyalahgunaan berbagai obat terlarang atau narkoba, perilaku agresif, destruktif (Kristanti, 1998; Smet, 1994).

Actions (login required)

View Item