Unggul Pra Yudho S. (2001) Penyelesaian Singketa Tubrukan Kapal Di Peiwran Kepulauan Indonesia (Studi Kasus Di Antara M.V Iris Dengan Kri. Pulau Ratewu Di Alur Pilayaran Barat Surabaya). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Text (FULLTEXT) UNGGUL PRAYUDHO SATRIYO 039714600.pdf Download (4MB)

Abstract

Laut, merupakan daerah yang sangat luas, hampir 70 % dari luas permukaan bumi ditutupi oleh lautan. Sedang Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan, tentu akan sangat membutuhkan laut sebagai sarana penghubung antar pulaupulau di Indonesia yang berjumlah sekitar 13.000 pulau. 1 Keberhasilan bangsa Indonesia dalam mengusai daerah laut untuk keunggulannya telah dibuktikan sejak dahulu. Sejarah mencatat di daerah Sumatra telah berdiri kerajaan Sriwijaya yang merupakan negara dengan dasar kelautan, kemudian beberapa abad berikutnya berdiri negara Majapahit yang juga mengandalkan penguasaan kelautan sebagai dasar keunggulan mereka, daerah kerajaan ini sampai daerah Madagaskar di Samudra Hindia dan daerah Filipina utara. Penggunaan laut di Indonesia sebagi salah satu keunggulan juga dimengerti oleh bangsa Belanda yang datang ke Indonesia. Sebagai bangsa pedagang, bangsa Belanda juga memiliki pengertian akan pentingnya laut. Pengertian itu diwujujudkan dengan dikeluarkannya "territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonnantie" pada tahun 1939. Pada ordonansi yang mengatur lebar laut wilayah adalah sebesar 3 mil laut dari garis surut pantai terluar.

Actions (login required)

View Item