Edi Widjajanto, - (2001) Hubungan Antara Mastosit Dengan Hiposelularitas Sumsum Tulang Melalui Mediator Leukotrien B-4 (LTB-4) dan Tumor Nekrosis Faktor –alpha (TNF-alpha) (Penelitian pada Aspirat Sumsum Tulang dari Penderita Gangguan Hematopoisis. Disertasi thesis, Universitas Airlangga.

Text (fulltext) 18. HUBUNGAN ANTARA MASTOSIT dengan hiposelularitas - EDI.pdf Restricted to Registered users only Download (11MB) | Request a copy

Abstract

Mastosit (mast cell) merupakan salah satu jenis sel darah bergranula yang dihasilkan oleh sumsum tulang. Mastosit terdapat di dalam sumsum tulang dan di jaringan perifer, menghasilkan berbagai jenis mediator yang merangsang atau mengbambat aktivitas sel di sekitarnya. Berbagai mediator tersebut misalnya leukotrien (LTB-4, LTC-4 dan LTD-4), tumor nekrosis faktor-a (TNF-a) dan interferon-y (lFN-y) (Bradding 1996, Church 1997). Secara in vitro telah terbukti bahwa L TB-4 dapat menghambat atau merangsang pertumbuhan koloni sel hematopoitik, dan TNF-a dapat -menghambat koloni sellekemik (Estrov et af. 1988, Claesson et af. 1988, Munker el at. 1987). Telah diketahui bahwa hiposelularitas sumsum tulang dari penderita anemia aplastik berkailan dengan hipe:-aJ...'tivitas dari cytotoxic T Iymphocyt (eTL) dan sel natural killer (NK cell) melalui TNF-a, lFN-y dan Fas ligand. yang mengakibatkan hiperapoptosis dari sel induk hematopoitik (SIH) (Young et al. 1997). Terdapat bukti empirik bahwa pada anemia aplastik, hiposelularitas sumsum tulangnya disertai peningkatan jurnlah mastosit sumsum tulang (Widjajanto et al. 1993, Widjajanto el at. 1996). Tujuan penelitian ini mempelajari perlman mastosit pada patogenesis hiposelularitas sumsum tulang berkaitan dengan peningkatan kadar L TB-4 dan TNF-a di sumsum tulang yang mempengaruhi peningkatan apoptosis dari SIH sehingga sumsum tulang menjadi hiposeluler. Dilakukan penelitian korelasional dengan pendekatan observasional, dan terhadap data yang bersifat cross sectional dilakukan uji heda (Manova) dan uji jalur hubungan (Path analysis). Sampel penelitian (n=60; 26 pria, 34 wanita) diambil dari populasi penderita gangguan hematopoitik, dan sebagai bahan pemeriksaan adalah aspirat sumsum tulang. Pada aspirat sumsum tulang diperiksa jumlah mastosit, jumlah sel sumsum tulang (selularitas sumsum tulang), kadar L TB-4 dan kadar TNF-a serta jum\ah sel limfoid apoptotik dan sel hernatopoitik nekrotik. Jumlah mastosit diperiksa secara mikroskopik pada sediaan dengan pewarnaan toluidin blue, jurnlah sel sumsum tulang ditentukan secara mikroskopik menggunakan metode kamar hitung, kadar LTB-4 dan TNF-a ditetapkan secara immunoassay (Kit dari R&D System), jumlah sel limfoid apoptotik dan jumlah sel hematopoitik nekrotik diperiksa secara mikroskopik herdasarkan kriteria morfologik pada sediaan dengan pewamaan Wright.

Actions (login required)

View Item