Tri Sediono, -
(2004)
Pengelolaan Pedet Silang Perah Versus Simental Di Taman Ternak Pendidikan Gresik.
Tugas Akhir D3 thesis, UNIVERSITAS AIRLAGGA.
|
Text
12. PENGELOLAAN PEDET SILANG PERAH VERSUS SIMENTAL -Tri Sediono.pdf
Download (834kB)
|
Abstract
Sejak tahun 1956 mulai dirintis suatu teknologi tepat guna untuk meningkatkan jumlah dan mutu ternak yaitu lnseminasi Buatan (IB) dengan menggunakan semen cair dan kemudian dilanjutkan pada tahun 1972 dengan semen beku import. Pada tahun 1976 dibangun Balai lnseminasi Buatan (BIB) Lembang dan pada tahun 1982 Balai lnseminasi Buatan (BIB) Singosari. Pada kedua Balai lnseminasi Buatan (BIB) ini diproduksi semen beku yang berasal dari pejantan unggul import dan pejantan unggul dalam negeri. Sebagaimana diketahui bahwa usaha peternakan sapi, dalam hal ini sapi perah telah dikembangkan secara terencana dan intensif sejak tahun 1984 sampai saat ini. Akan tetapi pada kenyataannya pemerintah, dalam hal ini pihak yang berkompeten adalah Dinas Peternakan selalu dihadapkan kepada harga sapi pejantan dan sapi betina baik sebagai sumber bibit maupun sebagai peremajaan makin mahal. Menghadapi kondisi seperti ini memerlukan konso1idasi jangka panjang yang pada tahap awal melalui penekanan pada upaya replacement melalui produksi bibit sapi perah unggul dalam negeri. Bibit sapi perah yang dihasilkan atau di produksi diharapkan dapat memberikan jaminan produktivitas ataupun mutu genetik disertai sertifikasi produksi secara nasional atau internasional. Sebagai suatu lnstitusi Pendidikan Tinggi Pemerintah, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mengatasi hal tersel:mt, maka melalui Taman Ternak Pendidikan yang dimilikinya, lnstitusi tersebut melakukan serangkaian percobaan perkawinan silang dari jenis sapi perah denganjenis sapi lain yaitu jenis sapi Simmental dengan tujuan untuk memperoleh atau mendapatkan jenis sapi perah yang bagus secara performan maupun produksinya.
Actions (login required)
|
View Item |