Studi Kinetika Peruraian N-2,4-Diklorobenzoilsefaleksin Dengan Pengaruh Suhu Menggunakan Metode Spektrofotometri Ultraviolet Pada Ph 8,00

Setyo Prihatiningtyas, - (2004) Studi Kinetika Peruraian N-2,4-Diklorobenzoilsefaleksin Dengan Pengaruh Suhu Menggunakan Metode Spektrofotometri Ultraviolet Pada Ph 8,00. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (FULLTEXT)
fix 050012241.pdf

Download (3MB)
Official URL: http://www.lib.unair.ac.id

Abstract

Dalam pengembangan suatu bahan obat, salah satu faktor yang perlu diperhatikan selain aktivitas farmakologis adalah stabilitas bahan obat. Stabilitas bahan obat merupakan tahap awal penentuan baik atau tidaknya bahan obat tersebut untuk dibuat suatu sediaan, sehingga dapat digunakan dengan aman dan efektif (Connors, et al., 1986). Untuk obat-obat antibiotika diperlukan stabilitas dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga penurunan aktivitas yang terjadi tidak cukup besar, yang akan berpengaruh pada efek farmakologisnya (Martin, 1984). Antibiotika yang mempunyai struktur kimia dengan cincin β-laktam merupakan senyawa pilihan pertama untuk kemoterapi infeksi bakteri. Antibiotika golongan β-laktam bekerja dengan cara menghambat proses biosintesis peptidoglikan dinding sel bakteri. Salah satu golongan antibiotika β-laktam adalah turunan sefalosporin. Sefaleksin adalah turunan sefalosporin generasi pertama yang aktif terhadap bakteri gram postif dan beberapa bakteri gram negatif. Adanya gugus α- amino menyebabkan sefaleksin stabil terhadap asam lambung (Siswandono dan Soekardjo, 2000). Peruraian sefaleksin dapat terjadi karena adanya pengaruh pH, suhu, enzim β-laktamase dan sinar ultraviolet yang dapat membuka cincin β- laktam sehingga sefaleksin kehilangan aktivitasnya (Yamana dan Tsuji, 1976). Telah dilakukan modifikasi struktur sefaleksin dan dihasilkan senyawa baru turunan sefaleksin yaitu N-2,4-diklorobenzoilsefaleksin. Senyawa ini mempunyai aktivitas antibakteri yang lebih besar secara in vitro terhadap Pseudomonas aeruginosa dibandingkan dengan sefaleksin (Hardjono, 2002). Namun demikian stabilitas N-2,4-diklorobenzoilsefaleksin belum diketahui. Stabilitas senyawa N-2,4-diklorobenzoilsefaleksin perlu diketahui agar dapat ditentukan apakah senyawa tersebut dapat digunakan atau dikembangkan lebih lanjut sebagai bahan obat. Pada penelitian ini stabilitas senyawa ditentukan berdasarkan parameter kinetika peruraian yang meliputi k, t1/2 dan Ea. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana pengaruh suhu terhadap kinetika peruraian N-2,4- diklorobenzoilsefaleksin pada pH 8,00 ditinjau dari harga k, t1/2 dan Ea. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menentukan parameter kinetika peruraian N-2,4- diklorobenzoilsefaleksin pada pH 8,00. Penentuan parameter kinetika N-2,4-diklorobenzoilsefaleksin dilakukan dengan mengamati peruraian senyawa dalam larutan dapar fosfat pH 8,00 yang reaksinya dipercepat dengan pemanasan pada suhu 60, 70, 80, dan 90o C selama 3 jam.. Dari hasil penentuan kadar setiap waktu tersebut dapat dibuat kurva hubungan antara log Ct/C0 vs t. Harga k dan t1/2 dihitung berdasarkan kurva tersebut. Sedangkan harga Ea N-2,4-diklorobenzoilsefaleksin diperoleh dari data k pada berbagai suhu melalui kurva hubungan log k vs 1/T. Pemeriksaan kuantitatif untuk menentukan kadar senyawa dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri ultraviolet karena menurut menggunakan metode ini sefalosporin yang utuh cincin β-laktamnya memberikan serapan pada sekitar 260 nm sehubungan dengan adanya gugus O=CNC=C. (Yamana dan Tsuji, 1976). Dari hasil penelitian diperoleh harga k senyawa N-2,4- diklorobenzoilsefaleksin pada suhu 60, 70, 80, dan 90 o C berturut-turut adalah 0,315 x 10-3/menit, 0,620 x 10-3/menit, 1,10 x 10-3/menit, dan 2,160 x 10-3/menit. Harga t1/2 N-2,4-diklorobenzoilsefaleksin pada suhu 60, 70, 80, dan 90 o C berturut-turut adalah 36,67 jam, 18,63 jam, 10,41 jam, dan 5,35 jam. Harga Ea N- 2,4-diklorobenzoilsefaleksin adalah 15,265 kkal/mol. Harga k, t1/2 dan t90 N-2,4- diklorobenzoilsefaleksin pada suhu 30oC adalah 0,032.10-3/menit, 15 hari dan 2 hari. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suhu mempengaruhi kinetika peruraian N-2,4-diklorobenzoilsefaleksin. Peningkatan suhu menyebabkan nilai k N-2,4-diklorobenzoilsefaleksin semakin besar dan t1/2 N-2,4-diklorobenzoil-sefaleksin semakin kecil. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan dilakukan pengamatan peruraian senyawa N-2,4-diklorobenzoilsefaleksin dalam larutan dengan berbagai macam pH serta peruraian senyawa N-2,4-diklorobenzoilsefaleksin dalam pembawa yang lain atau berada dalam suatu bentuk sediaan tertentu. Metode spektrofotometri ultraviolet kemungkinan juga dapat digunakan untuk penelitian kinetika peruraian senyawa turunan sefaleksin lain.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: N-2,4-dichlorobenzoylcephalexin, degradation kinetics, ultraviolet spectrophotometric method.
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > S1 Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
Setyo Prihatiningtyas, -NIM050012243
Depositing User: Nurma Harumiaty
Date Deposited: 07 Feb 2025 09:06
Last Modified: 07 Feb 2025 09:06
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/135737
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item