Indah Widiastuti, -
(2003)
Wanprestasi Terhadap Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Hubungan hukum antara Bank berdasarkan Prinsip Syariah dengan nasabah
debitor dalam pembiayaan mudharabah didasarkan atas akad atau perjanjian pemberian pembayaan. Perjanjian pemberian pembiayaan dalam Bank berdasarkan Prinsip Syariah didasarkan atas perjanjian pada umumnya yang diatur dalam KUH Perdata, hanya saja disyaratkan dalam bentuk tertulis. Perihal isi perjanjian disepakati mengenai bagian hasil keuntungan dan risiko kegagalan proyek atau usaha lain yang dibiayai berdasarkan prinsip mudharabah ditanggung oleh Bank berdasarkan Prinsip Syariah dan bukan karena kesalahan dari mudharib.
Meskipun secara tegas diperjanjikan mengenai risiko kegagalan proyek
menjadi tanggung jawab Bank berdasarkan Prinsip Syariah (shahib ai-mal
ai-mal), namun jika shahib ai-mal aI-mal dapat membuktikan kegagalan
tersebut disebabkan karena kelalaian mudharib, dan mudharib dalam
kenyataannya tidak mengembalikan modal pembiayaan dan bagian hasil
keuntungan yang dijanjikan, memberikan tetapi tidak sesuai dengan yang
dijanjikan atau memberikan tetapi terlambat, maka dapat dikatakan
mudharib telah ingkar janji atau wanprestasi. Penyelesaian adanya
wanprestasi melalui pengadilan negeri hanya ditempuh jika penyelesaian
secara musyawarah melalui Majelis Ulama Indonesia tidak membawa
hasil.
Actions (login required)
 |
View Item |