PRAMITA KUSUMA DIAH AYU, 030911209 (2013) KEBUTUHAN HIDUP LAYAK SEBAGAI TOLOK UKUR PENENTUAN UPAH MINIMUM PEKERJA OUTSOURCING. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-ayupramita-27430-6.abstr-s.pdf Download (24kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) MITA KUSUMA DIAH AYU.pdf Restricted to Registered users only Download (397kB) | Request a copy

Abstract

Keberadaan pekerja harus disiapkan dan dikelola dengan baik, dilindungi hak-hak dasarnya dan diperlakukan secara adil sehingga mensejahterakan pekerja dan keluarganya. Ketenagakerjaan merupakan persoalan yang sangat mendasar bagi suatu negara. Tenaga kerja sebagai sumber daya mempunyai peranan yang penting dalam upaya membangun perekonomian bangsa. Jika terjadi konflik dapat dikatakan penyebabnya karena pekerja tidak mendapat perlindungan kerja yang sesuai dengan haknya/ ketentuan Undang-undang, hal tersebut membuktikan bahwa menjadi pengelola bukanlah hal yang mudah, maka dari itu solusi dari permasalahan tersebut adalah mengalihdayakan/ memindahkan/ memborongkan kegiatan usaha kepada pihak ketiga, yaitu perusahaan Outsourcing. Alih daya mempunyai fungsi yaitu memudahkan mekanisme kontrol, karena tuntutan untuk membangun kepercayaan pada perusahaan pemberi pekerja dan menghindari masalah yang akan timbul, yaitu masalah pembayaran upah. Upah merupakan penunjang produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Upah ditentukan berdasarkan Kebutuhan Hidup Layak, karena ukuran yang ditentukan berdasarkan indikator-indikator dari kebutuhan di setiap daerah Indonesia. Penetapan upah minimum perlu pertimbangan 2 (dua) sisi yaitu, pekerja/buruh dan pengusaha. Dengan tetap mempertimbangkan faktor-faktor kemampuan perusahaan, sehingga pekerjadapat hidup sejahtera dan perusahaan dapat terus berkembang.

Actions (login required)

View Item